Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Salah seorang mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo atau "IBU" Malang Mohamad Ervan, menyumbangkan satu medali perak dari cabang olahraga catur di ajang SEA Games 2019 Filipina.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) IKIP Budi Utomo angkatan 2018 itu meraih medali perak seusai berhadapan dengan pecatur asal Thailand Uaychai Kongsee yang mengumpulkan 8,0 poin dan berhak atas medali emas di babak final catur SEA Games 2019 yang diselenggarakan di Travellers Hotel, Subic Bay Filipina.

''Rasanya bangga bisa mempersembahkan perak untuk Indonesia. Meski belum bisa yang terbaik, yakni meraih medali emas untuk negeri ini. Semua itu berkat dukungan dari semua pihak, terutama dari kampus dan pak rektor,'' ujar Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko, menirukan ucapan Ervan melalui sambungan telepon kepadanya, Sabtu (7/12) malam.

Baca juga: Ummi Fisabililla raih perak nomor catur cepat

Penyandang gelar FIDE Master ini menyebut perjuangan untuk bisa meraih medali sangat ketat dan berlangsung dalam sembilan putaran. Hanya saja, sejak awal pecatur asli Probolinggo itu optimistis bisa mempersembahkan medali.

"Saya sangat yakin. Melihat peta kekuatan pecatur di Asia Tenggara, saya yakin bisa dapat medali,'' tambah satu-satunya pecatur yang menyandang gelar Master FIDE, satu tingkat di bawah Grand Master itu kepada Nurcholis.

Berdasarkan pemeringkatan FIDE, Ervan menempati urutan 12 dari 100 pecatur Indonesia. Rating Ervan 2.354. Sedangkan rating tertinggi diduduki Grand Master Susanto Megaranto (2.516).

Atas prestasi yang ditorehkan Ervan di ajang internasional itu, Rektor IBU Dr Nurcholis Sunuyeko menyampaikan apresiasinya. ''Kami sangat bangga. Wajar kalau kami langsung menyiapkan berbagai penghargaan, karena tidak saja membanggakan almamater, tapi juga Indonesia," kata Nurcholis.

Baca juga: Timnas catur Indonesia targetkan dua emas SEA Games

Yang pasti, lanjut Ketua Forki Kota Malang itu, Ervan akan mendapat beasiswa, termasuk penghargaan dalam bentuk yang lain. "Semoga prestasi Ervan mampu memantik mahasiswa lain, untuk meraih prestasi yang lain lewat kemampuan dan keahlian masing-masing," katanya.

Medali yang diraih dari cabang olahraga catur pada Sabtu (7/12) itu berlangsung di Travellers Hotel, Subic Bay Filipina. Ervan berhasil mengumpulkan 6,0 poin. Hanya kalah dari Uaychai Kongsee asal Thailand yang mengumpulkan 8,0 poin dan berhak atas medali emas.

Sementara wakil Vietnam Wynn Zaw Htun, meraih medali perunggu, setelah mengumpulkan 5,5 poin. Sebenarnya poin yang dikumpulkan pecatur Vietnam sama dengan poin pecatur Indonesia lainnya, Dede Lioe, namun dari sisi rangking, Dede kalah dari Wynn Zaw Htun.

Sebelumnya, mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang Mohammad Ashfya juga mempersembahkan medali perak di ajang Asian Games 2018, dari cabang olahraga voli pantai. Mohammad Ashfya (23) menjadi bagian dalam tim voli pantai dan satu tim dengan Ade Candra Rahmawan, atlet asal Yogyakarta.

Saat itu, tim voli pantai Indonesia menghadapi Qatar di final Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Keduanya memboyong medali perak untuk Kontingen Indonesia.

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019