Depok, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan upaya respon melalui edukasi kesehatan pasca-Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A yang sebelumnya terjadi di lingkungan SMPN 20 Depok sejak 22 November 2019 hingga 20 Januari 2020.

"Sebagai respon awal saat ini PMI Kota Depok telah melakukan upaya seperti berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan, Puskesmas serta SMPN 20 depok dengan melalukan kegiatan promosi edukasi kesehatan di sekolah terdampak tersebut,” kata Staf Divisi Kesehatan Markas Pusat PMI Dewi Ariyani melalui sambungan telepon, Jumat.

Baca juga: PMI membina ribuan unit PMR di Jawa Tengah

Saat ini PMI Pusat terus berkoordinasi dengan PMI Kota Depok dan PMI Provinsi Jabar untuk mendukung rencana kegiatan selanjutnya dalam upaya merespon KLB tersebut dengan menfokuskan pada berbagai kegiatan promosi edukasi kesehatan di lingkungan sekolah dan masyarakat yang direncanakan dilakukan 10 sesi pertemuan.

Promosi ini terlebih dahulu melakukan pembekalan pengendalian KLB bagi staf dan relawan PMI Kota Depok termasuk pembina PMR sebagai bekal dan peningkatan kapasitas semua komponen dalam menghadapi kasus ini.

Baca juga: PMI Kota Palu sosialisasikan bahaya HIV AIDS

Menurutnya, dalam pembekalan teknis nanti pihaknya akan mengundang petugas Dinkes dan Puskesmas setempat, sehingga output dan pesan dari aksi yang akan dilakukan PMI bisa selaras dalam mendukung dan membantu upaya langkah pemerintah.

"Melalui kegiatan promosi edukasi kesehatan tersebut dapat memutus rantai penyebaran penyakit dengan target sasaran semua lapisan masyarakat baik siswa maupun elemen masyarakat lainnya," tambahnya.

Baca juga: PMI distribusikan bantuan untuk korban banjir bandang di Sumbar

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan dan Administradi PMI Kota Depok Imron Maulana mengatakan pascaterjadinya KLB Hepatitis A ini pihaknya sudah mengerahkan sejumlah relawannya untuk melakukan upaya respon dan berkoordinasi dengan semua pihak termasuk PMI Jabar dan PMI Pusat.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan langsung kegiatan promosi edukasi kesehatan dan pengenalan tentang pencegahan penyebaran penyakit Hepatitis kepada sejumlah siswa di sekolah termasuk SMPN 20 depok yang menjadi lokasi terdampak langsung kejadian wabah.

Pihaknya juga mengimbau siswa untuk hidup dalam pola hidup bersih dan sehat seperti contoh ketika akan makan, siswa diajarkan dan diminta mencuci tangan terlebih dahulu dan setelah dari kamar mandi juga harus mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Sementara itu, berdasarkan data dari Public Health Emergency Operations Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan RI pada 5 Desember 2019. Penyebaran penyakit Hepatitis A di Wilayah Kota Depok terjadi di November dengan total kasus ada 262 Kasus di antara total 262 kasus yang memiliki gejala dan tanda inveksi virus Hepatitis A ada 171 orang yang menurut hasil pemeriksaan imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin G (IgG) menunjukkan hasil positif Hepatitis

Terkait penularannya, investigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI mengungkap, virus Hepatitis A di Depok tersebut berasal dari seorang pekerja di lingkungan SMPN 20 Depok yang menular ke siswa hingga tenaga pendidik.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019