Di wilayah Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 16 kecamatan dan 42 desa menjadi daerah langganan banjir, longsor dan angin kencang.
Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta masyarakat siaga menghadapi cuaca ekstrem karena berpotensi menimbulkan bencana alam.

"Kesiapsiagaan perlu karena wilayah kita banyak lokasi rawan banjir dan longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat mendirikan tenda siaga di Posko Musyabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan Pekan Raya Lebak di Sampay Warunggunung Kabupaten Lebak, Jumat.

Selama ini, kata dia, cuaca di Kabupaten Lebak cukup ekstrem dengan meningkatnya curah juga angin kencang dan sambaran petir.

"Cuaca buruk seperti itu tentu berpeluang menimbulkan banjir, longsor dan angin kencang," katanya.

BPBD Lebak meminta masyarakat siaga menghadapi cuaca ekstrem tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Selain itu juga pihaknya mengintruksikan aparat kecamatan, desa, dan relawan tangguh agar tetap meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

Sebab, di wilayah Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 16 kecamatan dan 42 desa menjadi daerah langganan banjir, longsor dan angin kencang.

Ke-16 kecamatan itu antara lain Rangkasbitung, Warunggunung, Cibadak, Cileles, Cimarga, Leuwidamar, Banjarsari, Wanasalam, Cihara, Bayah, Gunugkencana, Muncang, Cirenten, Sobang, Cibeber dan Cijaku.

Biasanya, kata Kaprawi, jika cuaca ekstrem di daerah itu rawan banjir dan longsor karena terdapat aliran sungai serta perbukitan dan pegunungan,katanya.

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten diperkirakan selama sepekan ke depan curah hujan meningkat di wilayah Kabupaten Lebak sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam, seperti banjir dan longsor serta angin kencang.

Baca juga: BPBD Lebak tetapkan tanggap darurat bencana pergerakan tanah

Baca juga: Air bersih 76.000 liter disalurkan bantu bencana kekeringan di Lebak

Baca juga: BPBD Lebak siaga hadapi bencana



 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019