Kehadiran SIPLah dapat menjadi solusi untuk peningkatan tata kelola sekolah,
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong agar sekolah memaksimalkan penggunaan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) dalam pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana mengatakan SIPLah ini sebagai salah satu wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan tata kelola keuangan pendidikan yang transparan dan akuntabel.

Kehadiran SIPLah dapat menjadi solusi untuk peningkatan tata kelola sekolah. SIPLah bermanfaat dalam tata kelola keuangan. Dokumentasi elektronik setiap transaksi jumlah, jenis, semua itu dikelola dengan baik, ujar Ade dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Melalui SIPLah, tambah Erlangga, setidaknya terdapat tiga tujuan yang dapat dicapai, yaitu penguatan tata kelola keuangan sekolah yang baik. Sehingga keberadaan data transaksi menjadikan proses pengendalian dan pemantauan lebih mudah dan dapat meminimalisasi modus pengadaan fiktif, efisiensi anggaran dengan tingkat harga keseluruhan lebih rendah dan opsi penyedia yang lebih banyak dan beragam.

Baca juga: Kemendikbud pastikan pelatihan guru berbasis zonasi berlanjut

Dengan aplikasi ini, sekolah memiliki lebih banyak alternatif untuk pelaksanan belanja, dan membuka kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah, termasuk toko-toko yang berada di sekitar sekolah, terang dia.


Para pelaku UMKM yang menyediakan fasilitas penunjang sekolah bisa dengan mudah mendaftarkan diri untuk dapat memanfaatkan SIPlah untuk memajukan usahanya.

Baca juga: Kemendikbud: Perlu asesmen terkait data learning poverty di Indonesia

Caranya mudah tinggal daftar di SIPlah.Kemendikbud.go.id. Mudah-mudahan pelaku UMKM dan perekonomian di sekitar sekolah itu bisa hidup, lanjut Erlangga.

Untuk menunjang kemudahan akses, Kemendikbud telah menggandeng enam "marketplace" yaitu Blibli.com, Pesona Edu, Eurekabookhouse, Inti, Toko ladang, dan Siplah Belanja.

Baca juga: Kembalikan Pendidikan Pancasila, BPIP ajak ketemu Kemendikbud-Kemenag

Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019