UI rutin melakukan sosialisasi ke daerah Aceh, Nias, Halmahera dan Papua untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi putra-putri daerah 3T untuk mendaftar ke UI,
Depok (ANTARA) - Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis menegaskan kampusnya tidak hanya bergerak masif di dunia internasional, UI juga berkomitmen penuh menyediakan akses pendidikan yang luas dan adil dengan membuka kesempatan seleksi melalui jalur undangan bagi mahasiswa baru bagi siswa di daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan).

Hal tersebut dikatakan Rektor UI dalam isi pidato pertanggungjawabannya sebagai Rektor periode 2014 hingga 2019 yang diterima di Depok, Jumat.

"UI rutin melakukan sosialisasi ke daerah Aceh, Nias, Halmahera dan Papua untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi putra-putri daerah 3T untuk mendaftar ke UI," ujar Anis.

Ia menjelaskan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang UI usung juga menjadi fokus pengembangan agar semakin menjangkau masyarakat luas, semakin handal, mudah digunakan dan mudah diakses oleh mereka yang ingin menikmati perkuliahan di UI walaupun berasal dari berbagai pelosok daerah di Indonesia. Saat ini tercatat 3.011 peserta dari luar UI yang mengikuti kuliah daring.

Baca juga: CEPP UI menggelar diskusi penataan tugas dan wewenang MPR

Dari segi akademik, UI melakukan pemutakhiran kurikulum dengan menambahkan 3 keterampilan literasi yaitu Data, Teknologi dan Humanities, agar kurikulum lebih akomodatif terhadap perubahan Revolusi Industri 4.0.

Prestasi sivitas akademika UI yang sangat membanggakan, tercatat 3 tahun terakhir perwakilan UI selalu meraih Juara Pertama dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional.

Produktivitas jumlah publikasi internasional selama periode 2015 hingga 2019 semakin meningkat. Tercatat sebanyak 9.120 publikasi yang dilakukan oleh sivitas akademika UI. Peningkatan pesat juga terjadi dalam jumlah dosen UI yang memiliki publikasi di Scopus.

Pada tahun 2015, terdapat 530 dosen UI yang memiliki publikasi di Scopus. Jumlah tersebut meningkat 2 kali lipat pada tahun 2018 menjadi 1.040 dosen. Selain itu, 3 jurnal di UI berhasil terindeks Scopus, yaitu International Journal of Technology (FT), Medical Journal of Indonesia (FK), dan Wacana: Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB).

Baca juga: Kalahkan UI dan ITB, Unand peringkat 4 untuk kinerja penelitian

Peningkatan jumlah publikasi tersebut menjadikan UI sebagai perguruan tinggi paling produktif dalam publikasi di Indonesia di ajang SINTA Award 2018 oleh Kemenristekdikti.

Berbagai inovasi dihasilkan oleh sivitas UI dalam periode lima tahun ini telah berhasil dikomersialisasikan. Inovasi yang dihasilkan antara lain: DBD Kit, alat pendeteksi virus demam berdarah.

Ada juga sel punca dan metabolit; Talis atau tabung listrik energi surya; ataupun EWAS alat pendeteksi gempa bumi yang juga telah dipasang di beberapa tempat rawan gempa sebagai bagian dari pengabdian UI pada masyarakat.

Selain itu Kapal Pelat Datar, Belimbing Island produk kosmetik dari ekstrak buah belimbing, dan berbagai produk dari Propolis, adalah beberapa contoh hasil inovasi sivitas UI yang telah dikomersilkan.

Produk-produk hasil karya sivitas UI juga dapat dibeli di UI Store, yaitu toko yang kami bangun dalam periode ini sebagai tempat menjual official merchandise dan karya sivitas UI.

Program UI Peduli sebagai “flagship” UI selalu hadir secara langsung membantu masyarakat terutama yang terkena bencana alam. Selama periode 2015 hingga 2019 sudah dilaksanakan aksi cepat tanggap sebanyak 30 program.

Kegiatan UI Peduli tidak hanya sebatas memberikan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan atau pendekatan psikososial, melainkan pula memberikan inovasi untuk membantu kehidupan para korban bencana.

Baca juga: Kajian akademik CEPP UI dinilai jadi masukan penting bagi MPR

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019