Denpasar (ANTARA) - Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya, menegaskan pihaknya masih menguber pencuri penyu dan tukik yang terjadi di kawasan Konservasi Penyu daerah Sanur, Denpasar.

"Kasus tersebut sampai saat ini masih menjadi hutang Polsek karena belum bisa menemukan pelaku yang mencuri penyu dan tukik tersebut," jelasnya usai dikonfirmasi di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan ada beberapa kendala selama proses penyelidikan, diantaranya minimnya alat bukti baik petunjuk dan lainnya yang membantu proses penyelidikan.

Baca juga: BKSDA belum tahu sebab kematian penyu di dekat PLTU Bengkulu
Baca juga: Penyu dan tukik dicuri dari Konservasi Penyu Sindu Dwarawati


"Peristiwa tersebut terjadi jam 04.00 Wita dimana kondisi masih pagi dan disana masih sangat sepi, belum ada aktivitas di kawasan TKP, dan pelapor baru melaporkan kejadian setelah 12 jam kemudian," ucapnya.

Kompol Wirajaya mengatakan saat ini masih melakukan koordinasi dengan institusi BKSDA yang berkaitan dengan penyu dan satwa langka.

Selain itu, pihaknya belum dapat memastikan pelaku pencurian penyu dan tukik tersebut merupakan Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing.

Sebelumnya pada 21 Oktober lalu sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, terekam dari kamera CCTV seorang pria mencuri di kawasan Konservasi Penyu Sanur, Denpasar. Sebanyak sembilan ekor penyu dan 15 ekor tukik hilang.

Terdapat tiga jenis penyu yang hilang, terdiri dari jenis penyu lekang dengan ukuran 45 cm sebanyak satu ekor, penyu sisik dengan ukuram 35 cm satu ekor, penyu hijau ukuran 35 cm satu ekor, penyu lekang 20 cm tiga ekor, penyu sisik 10 cm tiga ekor. Sedangkan jumlah tukik yang hilang itu ada 15 ekor umur 3 bulan.

Baca juga: PLN Sumbar bantu LSM penangkar penyu
Baca juga: Polres Jembrana gagalkan penyelundupan penyu

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019