Data yang masuk ke posko bencana Kota Ambon pascabencana gempa 26 September 2019 total kerusakan permukiman warga sebanyak 1.631 unit rumah
Ambon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku melakukan verifikasi atas kerusakan rumah warga dan fasilitas umum pascabencana gempa bumi yang mengguncang daerah itu pada September dan gempa susulan pada Oktober 2019.

Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru di Ambon, Rabu mengatakan, gempa bumi yang mengguncang Kota Ambon sejak 26 September 2019 berdampak pada kerusakan permukiman warga, fasilitas umum dan infrastruktur pemerintah.

Data yang masuk ke posko bencana Kota Ambon pascabencana gempa 26 September 2019 total kerusakan permukiman warga sebanyak 1.631 unit rumah.

"Dari jumlah tersebut rumah yang rusak berat sebanyak 306 unit, sisanya rumah rusak sedang dan berat," katanya.

Ia menjelaskan, kerusakan akibat gempa susulan yang melanda Ambon pada 10 Oktober hingga saat ini masih dilakukan verifikasi oleh tim, dan dilanjutkan dengan verifikasi internal oleh tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Gempa susulan 5,2 magnitudo pada tanggal 10 Oktober telah diambil data lapangannya oleh posko bencana, tetapi belum diverifikasi internal oleh tim BNPB," katanya.

Sementara gempa susulan yang kembali mengguncang Ambon pada 12 November 2019, data yang diterima di posko, rumah rusak sebanyak 13 unit di Kecamatan Sirimau.

Sementara data kerusakan di empat kecamatan lainnya belum diterima posko, karena informasi berjenjang dari desa, kelurahan, kecamatan dan diteruskan ke posko bencana Kota Ambon.

Kerusakan dan kerugian infrastruktur pemerintah dan umum akibat gempa sebanyak enam unit yakni gedung dan kantor UPTD Meterologi, Ambon Music Office (AMO), gedung perkantoran Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) dan Balai Kesehatan Mata Ambon -Vlissingen di kawasan Passo.

Sedangkan kerusakan fasilitas pendidikan yakni sekolah di perumnas Poka, serta sejumlah sekolah yang mengalami retak dinding, demikian .Anthony Gustaf Latuheru.

Baca juga: LIPI: Magnitudo gempa susulan variatif efek pergesekan bidang patahan

Baca juga: BNPB: Gempa Ambon rusak beberapa bangunan

Baca juga: Warga Ambon kembali mengungsi setelah gempa beruntun

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019