Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan penyelenggaraan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) akan menjadi batu pijakan para atlet disabilitas untuk mewakili Indonesia di kancah internasional.

"Jadi event ini menciptakan benih-benih unggul atlet disabilitas yang akan mewakili Indonesia di event-event internasional," ujar Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta di sela penutupan penyelenggaraan Peparpenas di GOR Pulo Gadung, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan atlet-atlet disabilitas tidak boleh terhenti dalam hal pembinaan. Seusai penyelenggaraan Peparpernas, Pemda setempat mesti mempersiapkan mereka untuk Peparnas 2020 di Papua nanti.

Apabila mampu menunjukkan yang terbaik dan berprestasi, atlet-atlet disabilitas ini akan menjadi penerus tongkat estafet Indonesia di masa yang akan datang. Kesuksesan di ajang Asian Paragames 2018 harus menjadi cerminan prestasi Indonesia.

"Semoga prestasi atlet-atlet berprestasi ini bisa terus dikembangkan untuk nantinya dapat berangkat menjadi perwakilan Indonesia pada event-event internasional," kata dia.

Baca juga: Jawa Timur juara umum Peparpenas 2019

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk rutin menggelar kejuaraan bagi atlet penyandang disabilitas di samping pembinaan. Hal ini untuk memperkuat kesetaraan serta inklusifitas.

"Harus semakin peduli untuk semakin membina dan menyiapkan kompetisi supaya antara latihan dan pertandingan semakin banyak. Kalau begitu potensi akan semakin keliatan,"

"Masyarakat indonesia harus semakin peduli dengan disabilitas. Penyandang disabilitas membutuhkan hal yang sama, perlakuan yang sama, dan diberi kesempatan yang sama," kata dia.

Baca juga: 19 rekornas tercipta pada cabang renang Peparpenas 2019

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019