Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan ekspedisi tim Indonesia PRIMA ke Samudera Hindia sangat penting untuk memperkuat kemaritiman Indonesia.

"Kita negara maritim. Kalau pelayarannya jarang kita tidak bisa ngomong ini poros maritim dunia," kata Rita usai menghadiri pengenalan tim ekspedisi Indonesia Program Initiative on Maritime Observation and Analysis (PRIMA) di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan pemberangkatan tim Indonesia PRIMA tersebut menjadi bagian transfer pengetahuan dengan Administrasi Nasional Kelautan dan Kearmosferan Amerika Serikat (NOAA).

Baca juga: BMKG kirim ekspedisi ke Samudera Hindia

"Pelayaran ini penting untuk SDM muda BMKG. Mereka mengikuti pelayaran mendapat knowledge trasfer' dari AS. Anak muda kita dilatih observasi di laut," katanya.

Kepala BMKG mengatakan eksebisi Indonesia PRIMA salah satunya melakukan observasi Samudera Hindia selama kurang lebih satu bulan. Arti ekspedisi itu penting menilik manfaatnya bagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan.

Menurut dia, cuaca dan iklim di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi lautan di sekitarnya, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Baca juga: BMKG sebut Sumatera Selatan alami suhu ekstrem

Dalam konteks Indonesia PRIMA, kata dia, yang diteliti adalah Samudera Hindia di area lautan tersebut banyak terdapat alat deteksi atau buoy yang masuk jaringan global.

"Buoy yang dekat dengan Indonesia akan kita rawat, itu merupakan data global terkait cuaca iklim di Indonesia. Ekspedisi ini satu untuk pengumpulan data obervasi dan validasi pemodelan yang dilakukan dalam operasioal BMKG terutma dalam hal prakiraan cuaca musim dan prediksi iklim. Sesuai permodelan-permodelan itu perlu divalidasi," katanya.

Proses ekspedisi tersebut, kata Rita, merupakan bagian dari validasi data. Semakin data tervalidasi maka keakuratan dan ketepatan prakiraan dan proyeksi semakin tinggi.

Baca juga: 13 persen kuota taruna STMKG dialokasikan untuk Papua

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019