Bandarlampung (ANTARA) - Produk kopi celup merupakan salah satu produk inovatif UMKM asal Kabupaten Peringsewu yang sempat di pamerkan di Festival Kopi Lampung beberapa hari lalu.

"Produk kopi celup merupakan salah satu bentuk inovasi pelaku usaha untuk mengembangkan produk kopi robusta asal Lampung, mungkin produk kopi celup telah banyak di pasaran akan tetapi untuk di daerah Lampung produk kopi celup masih jarang ditemukan" ujar Ganef pemilik kopi celup Mbak Poer, saat di hubungi dari Bandarlampung, Senin.

Oleh Ganef, kopi bubuk ia kreasikan menjadi produk kopi celup layaknya teh celup instan yang dapat di seduh diberbagai kondisi.
Baca juga: Produk cokelat asli Pesawaran di ajang Festival Kopi Lampung

"Ide awal kopi celup muncul karena saya terinspirasi dari gaya hidup generasi milenial yang gemar minum kopi tanpa ampas kopi yang biasa tersaji di coffee shop, namun bila kita setiap saat menyambangi coffee shop tentu sangat tidak efektif dan boros, jadi produk ini menjadi salah satu solusi," katanya.

Produk kopi celup dengan merek dagang Mbak Poer menjadi salah satu produk kopi andalan Pringsewu sebab mampu memenangkan sejumlah lomba UMKM di Kabupaten Pringsewu.

"Produk kopi celup khas Pringsewu ini baru satu bulan dibuka, dan telah mendapat gelar juara inovasi produk UMKM di Pringsewu, akan tetapi saya masih terus mengembangkan produk kopi celup ini agar lebih baik lagi, dan pemasaran melalui media sosial diharapkan menjadi salah satu media promosi produk yang menjangkau generasi milenial secara langsung," ujarnya.
Baca juga: Kopi aroma Kakao asli Waykanan hadir di Festival Kopi Lampung

Produk kopi celup asal Pringsewu terdiri atas tiga variasi, meliputi kopi celup wine, kopi celup honey, dan kopi celup original, dengan harga jual Rp 20.000 bagi kopi celup varian honey dan original, dan Rp 35.000 bagi kopi celup wine.

"Kopi celup wine di jual agak sedikit lebih mahal dengan harga Rp 35.000 per bungkus dengan isi 10 kopi celup, karena proses pengolahan biji kopi wine melalui proses fermentasi yang membutuhkan waktu lebih lama dari pada honey proses," ujarnya.

Menurutnya, kopi celup inovasinya telah terjual 100 bungkus selama satu bulan penjualan, dan dirinya merasa terbantu dengan adanya kegiatan Festival Kopi Lampung yang telah resmi di tutup pada tanggal 9 lalu.

Produk kopi celup asal Pringsewu yang sempat hadir di Festival Kopi Lampung 2019 menjadi salah satu inovasi produk kopi yang mendapatkan perhatian dari pengunjung sebab produk kopi celup jarang ditemui di Lampung.
Baca juga: Kosmetik Kopi asal Lampung Tengah hadir di Festival Kopi Lampung
 

Mengangkat Citra Kopi Lampung Dalam Festival

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019