Jakarta (ANTARA) - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan bahwa penyidik harus memiliki integritas tinggi dalam menangani kasus narkoba agar tidak tergoda melakukan penyimpangan.

"Dalam mengungkap kasus narkoba, anggota harus memiliki integritas tinggi, mental yang baik, disiplin, dan loyalitas. Ini yang harus dijaga. Kalau dia tidak punya mental baik, keluarkan saja," kata Brigjen Eko di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Bareskrim sita 70 kilogram sabu jaringan Malaysia-Indonesia

Pihaknya pun menegaskan tidak segan-segan untuk memecat dan memproses hukum bila ada anggotanya yang terlibat jaringan narkoba.

"Apalagi kalau masuk dalam jaringan (narkoba). Ibaratnya duri dalam daging. Keluarkan," katanya.

Baca juga: Bareskrim tangkap 4 kurir penyelundup 43,5 kg sabu dari Malaysia

Eko pun selalu menyampaikan kepada para kasubdit dan penyidik Direktorat Narkoba untuk tidak mengambil keuntungan dari barang bukti narkoba hasil sitaan suatu kasus.

"Saya sampaikan ke kasubdit dan penyidik seluruh Indonesia, tidak ada barang bukti yang ada di meja anggota penyidik," katanya.

Baca juga: Polri jelaskan pentingnya pemusnahan segera barang bukti narkoba

Ia menambahkan saat ini Bareskrim Polri maupun Ditresnarkoba di wilayah terus mengejar para pelaku penyelundupan narkoba dengan melaksanakan patroli secara berkesinambungan.

"Belum lama ini Tim Satgas 1 Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil menyita 70 kilogram sabu dan 40 ribu butir ekstasi dari sindikat narkoba Malaysia-Indonesia," katanya.

Baca juga: Bareskrim paparkan pentingnya kerja sama bongkar narkoba di lapas

Lima tersangka ditangkap dalam kasus ini dan dua orang masih buron.

Dalam kasus ini paket narkoba dikirim dari Johor, Malaysia, diselundupkan lewat jalur laut dan diambil oleh kurir di tengah laut. "Modusnya ship to ship," katanya.

Baca juga: Bareskrim sarankan tahanan bandar dan pengedar dipisah

Menurut dia, strategi pengiriman narkoba para bandar narkoba semakin canggih dengan membagi barang mereka ke dalam beberapa pengiriman kapal sehingga menyulitkan petugas untuk menangkap semuanya.

"Strategi pengiriman menyebar. Pengiriman barang dalam jumlah kecil. Kalau misal satu sindikat kirim lima kapal, yang tertangkap satu (kapal), maka yang lepas berapa?" katanya.

Untuk itu selain menggiatkan patroli, penyidik kewilayahan juga terus memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba terhadap warga di wilayah pesisir.

"Nelayan diberikan penyuluhan agar tidak terbujuk jadi kurir, supaya jangan mau ambil narkoba ke laut," katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019