Tangerang (ANTARA) - Kesepakatan bisnis senilai 20 juta dolar AS diproyeksikan tercapai dalam Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2019 yang diselenggarakan di Serpong, Banten, Selasa.

“Menjelang berakhirnya forum nanti, saya senang untuk mengumumkan kesepakatan bisnis lebih dari 20 juta dolar AS di bidang perdagangan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir dalam pembukaan forum tersebut.

Kesepakatan bisnis yang dicapai dalam Forum INA-LAC melebihi target awal yang ditentukan yakni 12 juta dolar AS.

Menurut Direktur Amerika II Kemlu RI Darianto Harsono, meningkatnya nilai kesepakatan bisnis menunjukkan besarnya animo para pelaku bisnis Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia untuk bekerjasama.

“Menuju hari H forum ini, kami memfasilitasi para pelaku usaha untuk berkomunikasi dahulu, jadi diantara mereka sudah ada suatu proses menuju kesepakatan,” kata Darianto.

Nilai kesepakatan bisnis tersebut mencakup perdagangan furnitur, tekstil, makanan dan minuman.

Baca juga: INA-LAC 2019 targetkan capai kesepakatan bisnis 12 juta dolar AS

Bahkan, salah satu produsen ban mobil Indonesia telah melakukan penandatanganan kontrak senilai 12 juta dolar AS untuk mengekspor produknya ke Brazil.

Selain kerja sama bidang perdagangan, Forum INA-LAC juga menghasilkan investasi senilai 5 miliar dolar AS dalam jangka waktu lima tahun untuk pertambangan nikel di Sulawesi, oleh perusahaan tambang asal Brazil.

“Perusahaan pertambangan Vale yang induknya di Brazil bersama mitranya melakukan rencana investasi pertambangan nikel di Sulawesi Tengah. Proses divestasi sudah disetujui dan akan segera diselesaikan,” tutur Darianto.

Pada 11 Oktober lalu, holding BUMN pertambangan yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID) dan Vale Indonesia bersama dengan para pemegang saham Vale, yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM), menandatangani Perjanjian Pendahuluan untuk mengambilalih 20 persen saham divestasi Vale kepada peserta Indonesia.

Kesepakatan bisnis dan investasi yang berhasil dicapai dalam Forum INA-LAC merupakan penerjemahan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk mengeksplorasi potensi pasar non-tradisional seperti di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Meskipun potensinya besar, total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut baru mencapai 7,59 miliar dolar AS atau 0,35 persen dari total perdagangan kawasan Amerika Latin dan Karibia dengan dunia.

Baca juga: Indonesia jajaki perdagangan multisektor dengan Amerika Latin, Karibia

Padahal, Kawasan Amerika Latin dan Karibia memiliki potensi ekonomi yang besar dengan populasi sekitar 630 juta jiwa dan PDB total sebesar 5,78 triliun dolar AS pada 2018.

Sementara Indonesia, yang merupakan negara berpenduduk terbesar keempat dunia, diproyeksikan akan menduduki peringkat keenam dunia dari sisi PDB berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP) pada 2023. Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan PDB (PPP) Indonesia akan meningkat dari 3,5 triliun dolar AS pada 2018 menjadi 4,97 triliun dolar AS.

Baca juga: Hubungan ekonomi Indonesia dan Amerika Latin perlu ditingkatkan

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2019