Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengimbau agar semua pihak menjaga toleransi antarsesama dan menghentikan kekerasan yang terjadi di Wamena, Provinsi Papua.

"Jaga toleransi dan hentikan kekerasan, jangan mudah terprovokasi kabar bohong," kata Mensos dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, suasana harmoni penting agar terwujud ketentraman dan warga di pengungsian segera bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Kita semua berharap semua pihak dapat menahan diri sehingga suasana menjadi kondusif dan warga dapat kembali beraktifitas seperti biasa," kata Agus.

Baca juga: Papua Terkini - 800 perantau Minang menunggu jemputan pulang

Baca juga: Masyarakat asli Jayawijaya bantu sayur-mayur untuk pengungsi

 

Lebih dari 7.000 pengungsi Wamena masih butuh bantuan



Kementerian Sosial mengirimkan bantuan senilai Rp3,8 miliar untuk korban kerusuhan di Wamena. Bantuan tersebut berupa kebutuhan logistik, bantuan usaha ekonomi produktif dan santunan ahli waris bagi korban yang meninggal dunia.

Bantuan diberikan dalam bentuk Penguatan Dapur Umum untuk 5.000 jiwa, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Anak, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Pria, 1.500 Paket Perlengkapan Pakaian Wanita, 2.500 Matras, 1.500 Tenda gulung/terpal, 2.500 Selimut, 100 unit Bantuan Usaha Ekonomi Produktif.

Kementerian Sosial juga akan menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal. Jumlah korban meninggal sebanyak 32 orang, sedangkan santunan adalah Rp15 juta per jiwa.

Sementara itu Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) M. Safii Nasution telah berada di Wamena dan meninjau langsung penyaluran logistik untuk pengungsi di Gedung Oikumiarek Wamena. Selanjutnya melakukan pertemuan dengan Bupati Wamena Jhon R. Manua, Wakil Bupati Wamena Mathin Yogobi berserta jajaran pemkab Wamena.

Baca juga: Tanah Datar galang dana bantu perantau Minang di Wamena

Baca juga: 14 warga Supiori korban kerusuhan Wamena tiba di Biak


Pada pertemuan tersebut, Direktur PSKBS menjelaskan bantuan dari Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, menyiapkan pemberian santunan, bantuan UEP. Untuk mendampingi pengungsi, Kemensos juga menurunkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

"Kemensos juga akan menambah bantuan untuk pengungsi, yakni enam tenda serbaguna, 100 tempat tidur lipat (velbed) dan 100 kasur," katanya.

Dikatakan Safii, Logisitik Kementerian Sosial akan diangkut menggunakan pesawat Hercules TNI dan sedang dalam proses penyiapan pengiriman ke Wamena.

Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, menyebabkan sebanyak 32 jiwa meninggal dunia, 9.240 jiwa mengungsi, 77 jiwa mengalami luka-luka, 224 mobil terbakar, 150 motor terbakar, 165 rumah rusak karena terbakar, 20 unit perkantoran rusak, 456 unit tempat usaha warga rusak.

Sebaran pengungsi sebanyak 8.617 jiwa berada di Wamena tersebar di 25 posko, sementara 523 jiwa mengungsi di lima titik lokasi di Jayapura.*

Baca juga: Penggalangan dana untuk perantau Minang di Wamena jadi Rp3,1 Miliar

Baca juga: Pengungsi Papua, Pemprov Banten siap jemput warganya

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019