Banjarmasin (ANTARA) - Komandan Lantamal (Danlantamal) XIII Tarakan Laksma TNI Judijanto mengingatkan potensi kerawanan maritim di perairan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalsel-teng) yang jadi tanggung jawab Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin.

"Konflik antar nelayan seperti penggunaan bom ikan dan kehadiran nelayan cantrang dari daerah lain perlu kita antisipasi. Kemudian keselamatan pelayaran juga harus jadi fokus perhatian karena cukup sering laka air di sini," kata Judijanto di Banjarmasin, Rabu (2/10).

Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Lanal Banjarmasin dari Kolonel Laut (P) Wijayanto kepada Kolonel Laut (P) Sandharianto.

Menurut Judijanto, dinamika perkembangan maritim di perairan Kalsel-teng sangat pesat. Terutama untuk sektor pertambangan yang memicu peningkatan jumlah tongkang hilir mudik di perairan Sungai Barito.

"Potensi perkembangan sektor ekonomi ini jangan sampai memicu timbulnya ilegal BBM dari kapal-kapal yang bergiat di sini. Saya sudah perintahkan Danlanal untuk mengantisipasinya dengan terus menjalin komunikasi dan sinergi semua unsur aparat terkait," katanya.

Jenderal bintang satu itu juga menekankan, saat ini TNI tidak lagi menghadapi 3 atau 4 dimensi tetapi 5 yaitu angkasa, udara, darat, laut dan siber, sehingga membutuhkan suatu peningkatan kemampuan dari sebuah pangkalan untuk bisa mengantisipasinya.

Kepada pejabat Danlanal Banjarmasin yang baru, diharapkan Judijanto ada suatu inovasi dalam menghadapi perkembangan maritim yang sangat dinamis.

Apalagi ibukota negara akan pindah ke Kalimantan, sehingga Lantamal XIII Tarakan yang membawahi sejumlah Lanal sudah melakukan reorganisasi dan revitalisasi mengantisipasi dinamika tantangan yang semakin kompleks ke depannya.

"Saya mengapresiasi Kolonel Laut (P) Wijayanto yang sudah melakukan yang terbaik di sini, dan saya juga yakin Kolonel Laut (P) Sandharianto dapat meningkatkan kinerja yang sudah baik," katanya.

 
Kolonel Laut (P) Wijayanto dan Kolonel Laut (P) Sandharianto melakukan salam komando. (ANTARA/Firman)



Sementara Wijayanto menyampaikan terima kasih atas bimbingan Danlantamal selama dia mengomando Lanal Banjarmasin 1 tahun 10 bulan.

"Saya mohon maaf apabila ada tingkah laku dan perilaku kurang berkenan kepada seluruh komponen masyarakat di Kalsel dan Kalteng. Terima kasih juga kepada Gubernur Paman Birin dan unsur forkopimda lainnya. Kami mohon doa restu semoga dalam tugas selanjutnya sebagai Asisten Perencanaan Lantamal X Jayapura kami diberikan kelancaran dan kemudahan," tutur Wijayanto yang tahun ini menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah.

Sedangkan penerusnya Sandharianto berjanji melanjutkan apa yang sudah baik dilakukan pejabat lama sembari berupaya meningkatkan kinerja sebagai wujud eksistensi Lanal Banjarmasin dalam pelaksanaan tugas pokoknya mendukung kegiatan militer Angkatan Laut serta membantu pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas keamanan guna mendukung roda perekonomian khususnya di sektor maritim.

"Komunikasi Pak Wijayanto dengan pemerintah daerah dan unsur forkopimda di sini saya lihat sangat baik dan harmonis, mudah-mudahan saya bisa mempertahankannya. Saya mohon doa restu sebagai warga baru semoga dapat diterima di Bumi Lambung Mangkurat," kata Sandharianto yang saat ini juga masih menjabat Komandan KRI Raden Eddy Martadinata-331 di bawah Komando Armada II Surabaya, Jawa Timur.

 

Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019