Jakarta (ANTARA) - Ratusan mahasiswa yang melakukan aksi solidaritas di Gedung DPR RI membubarkan diri dengan damai dan beberapa polisi mengiringi mereka menuju ke arah Palmerah.

"Buat apa ribut, buat apa ribut, ribut itu tidak ada gunanya," teriak kelompok mahasiswa itu sambil berjalan ke arah Stasiun Palmerah, dengan polisi anti huru-hara berada di belakang barisan mahasiswa, melewati Jalan Gelora, Senayan, Jakarta, Selasa malam.

Mereka berbaris dengan rapi dan menggunakan almamater dari berbagai kampus.

Ratusan mahasiswa melakukan aksi damai di depan Gedung DPR saat dilaksanakan pelantikan anggota legislatif periode 2019-2024.

Dalam orasinya, mereka berjanji akan melaksanakan unjuk rasa dengan damai demi meminta DPR melakukan tugasnya sebagai wakil rakyat sesungguhnya dan mendesak diteruskannya demokrasi.

Baca juga: Empat almamater bawa bunga simbol solidaritas mahasiswa meninggal
Baca juga: 15 orang dirawat inap pascademonstrasi 30 September 2019
Baca juga: Mahasiswa sebut aksi mengawal DPR untuk tuntaskan agenda reformasi


Dalam aksi itu, mereka juga menuntut anggota legislatif untuk tidak mengesahkan beberapa RUU yang dianggap bermasalah seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan RUU Pertanahan.

Mahasiswa juga meminta pembatalan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap melemahkan pemberantasan korupsi.

Total 575 anggota DPR dilantik di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada hari ini dengan anggota termuda adalah Hillary Brigitta Lasut dengan usia 23 tahun. Sedangkan Sabam Sirait resmi menjadi anggota DPD tertua dengan usia 80 tahun.

Pelantikan itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Wapres keenam Try Sutrisno serta Wapres kesembilan Hamzah Haz.

Selain itu hadir pula Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan tokoh muda Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019