diharapkan bisa memberikan teladan bagi generasi penerus bangsa
Palangka Raya (ANTARA) - Pagelaran rebana  di Kalimantan Tengah memecahkan rekor untuk peserta terbanyak, baik di Indonesia maupun dunia yang dicatat oleh Musem Rekor-Dunia Indonesia (MURI) .

"Rekor Indonesia bahkan internasional yang berhasil dicapai ini menorehkan catatan sejarah yang dapat dibanggakan serta layak disyukuri oleh masyarakat," kata Chief Executive Officer (CEO) PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM) Group Asep Sulaeman Sabanda di Palangka Raya, Senin.

Capaian rekor itu berhasil ditorehkan dalam rangkaian kegiatan safari dakwah, Tablig Akbar bersama Habib Umar bin Hafidz yang dilaksanakan di Stadion Sanaman Mantikei Palangka Raya pada Sabtu (28/9) malam.

Seratusan ribu manusia memadati stadion hingga jalanan dan berdesak beriringan demi ingin menghadiri serta mendengar tausiah Habib Umar Bin Hafidz dan menyukseskan pagelaran rebana.

Baca juga: Penari piring Solok Selatan pecahkan rekor dunia


Tabuh rebana dimulai setelah magrib sampai saat tibanya waktu tausiah Habib Umar yang didahului sebelumnya oleh Syaikh Ismail Haqy dari Turki dan tiga murid Habib.

Melalui capaian positif itu, diharapkan bisa memberikan teladan bagi generasi penerus bangsa, ujar  Asep Sulaeman.

Dalam pergelaran tersebut, banyak pesan yang disampaikan, seperti peningkatan keimanan dan penguatan budi pekerti dengan mencontoh teladan nabi, menguatkan sikap toleransi, menjauhi hal yang berdampak buruk seperti narkoba, dan sebagainya, ujarnya.

Habib Umar juga mengajak masyarakat untuk melakukan doa bersama, agar kabut asap di Kalimantan dan Sumatera segera berakhir, serta Indonesia menjadi negara yang damai dan berkah.

Piagam Rekor MURI disampaikan kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mewakili pemprov sebagai penyelenggara, Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya sebagai ketua panitia penyelenggara dan SEAM Group  sebagai sponsor.


Baca juga: Muslimat NU Tulungagung pecah rekor MURI pincuk lodho suir terbanyak
 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019