London (ANTARA News) - Lebih dari separuh tentara Inggris mengatakan mereka ingin berhenti dari pekerjaan mereka itu demikian hasil dari satu survei yang dipublikasilkan Rabu oleh pihak Departemen Pertahanan. Penelitian itu agaknya dapat dibaratkan "sebagai tambahan minyak di kobaran api " terhadap tuduhan yang ada selama ini yang menyebar di seluruh wilayah Inggris yang memiliki sebanyakj 7.800 tentara yang ditempatkan di Afghanistan dan sebanyak 4000 personil militernya yang ditempatkan di Irak. Menurut hasil penelitian tersebut, sebanayk 47 persen dari Angkatan Laut dan Angkatan Darat seringkali memiliki perasaan untuk meninggalkan pekerjaan mereka untuk selama-lamanya, sementara 44 persen dari Angkatan Udara menyatakan memilikim perasaan yang serupa dibandingkan dengan 37 persen anggota marinir. Secara keseluruhan 45 persen dari personil Angakatan Bersenjata Oengatakan bahwa mereka tidak merasa berbahagia berpisah dari keluarga dan teman-teman mereka, dengan 38 persen dari responden mengatakan kondisi tersebut membuat mereka merasa lebih ingin meninggalkan pekerjaan mereka, sementara 47 perrsen lainnya mengatakan hal itu tak memberikan pengaruh sama sekali bagi kehidupan mereka. Ketika ditanyakan tingkat moralitas para anggota tentara itu ditemukan sebanyak 72 persen dari anggota RAF (Angkata Bersenjata Kerajaan Inggris) dikatakan moralitasnya "rendah" atau "Sangat rendah"dibandingkan dengan 64 persen yang menyatakan persaaan yang sama diukalangan Angkatan Laut dan 59 persen dikalangan anggota Angkatan darat. Hasil Survei tersebut dilakukan antara periode waktu Juli hingga Oktober 2007 dan melibatkan sebanyak 8.857 anggota personil Angkatan Bersenjata Inggris Raya, lapor AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008