Terbukti dengan mengedepankan penggunaan pupuk dan pestisida berbasis hayati atau organik serta penggunaan produk berbahan kimia ternyata mampu meningkatkan produktivitas pertanian lebih tinggi
Jakarta (ANTARA) - Penggunaan pupuk organik dan pestisida berbasis hayati untuk tanaman padi di lahan rawa mampu menghasilkan produktivitas hingga 8 ton per hektare (ha) gabah kering panen (GKP).

Hal itu terlihat saat panen perdana padi lahan rawa varietas Sentani seluas 50 ha di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan sebagai salah satu program pemerintah Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Kamis (26/9).

Pakar agronomi Arif Purnomo di Jakarta, Jumat, mengatakan, hasil tersebut mematahkan anggapan bahwa produktivitas tanaman padi selalu bergantung terhadap penggunaan pupuk kimia.

"Terbukti dengan mengedepankan penggunaan pupuk dan pestisida berbasis hayati atau organik serta penggunaan produk berbahan kimia ternyata mampu meningkatkan produktivitas pertanian lebih tinggi," katanya.

Budidaya padi sehat, yakni menggunakan pupuk organik dan pestisida hayati tersebut dilakukan oleh Kelompok Tani Tani Cinta Maju, Desa Hamayung, Kecamatan Daha Utara dengan pendampingan PT Prima Agro Tech.

Perusahaan tersebut selama ini berhasil mengembangkan berbagai teknik budidaya padi dengan menggunakan pupuk dan pestisida organik dengan basis bakteri dan jamur yang diseleksi, dikenal sebagai produk hayati.

Baca juga: Prof Dedi: Pengelolaan air kunci sukses pertanian lahan rawa

Miserani, anggota Kelompok Tani Cinta Maju, mengatakan, selama ini produktivitas tanaman padi dengan budidaya metode konvensional hanya sebanyak 5-6 ton GKP per ha. 

Namun, tambahnya, dengan perawatan tanaman yang tepat dan pengelolaan penyakit secara cermat serta menggunakan pupuk organik dan pestisida hayati hasilnya melonjak menjadi 8 ton GKP per ha. 

"Mudah-mudahan Dem Area tahun depan tidak hanya di tanaman pangan saja, tapi juga di tanaman hortikultura serta semakin banyak juga petani yang menyadari keunggulan menggunakan produk pertanian yang berbasis organik,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Arsyad beserta jajaran pemerintah daerah serta para petani dari Kelompok Tani Kelompok Tani Cinta Maju, Desa Hamayung melakukan panen perdana budidaya padi sehat di lahan rawa seluas 50 ha.

Baca juga: Petani nikmati hasil panen padi unggul setahun dua kali
​​​​​
Baca juga: Padi-jeruk pemanfaatan lahan rawa yang menjanjikan

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019