Jakarta (ANTARA) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menyambangi Balai Kota Jakarta bertemu Gubernur Anies Baswedan dengan maksud utama memperbaharui situasi dan mengkoordinasikan langkah penjagaan keamanan di Jakarta.

"Kedatangan saya ke sini dengan Kabinda (Kepala Badan Intelijen Daerah) untuk mengupdate perkembangan situasi di wilayah. Kemudian kita mengkoordinasi langkah-langkah apa apa yang harus kita kerjakan sesuai dengan tupoksi masing-masing," kata Gatot di Balai Kota Jakarta, Jumat.

Pertemuan dirinya dengan pimpinan daerah Jakarta itu, kata Gatot, bertujuan untuk menjaga situasi di Jakarta tetap aman, damai dan kondusif.

"Sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari itu yang kita bahas kemudian hal-hal yang lain, menjalankan tugas-tugas kita masing-masing," kata Gatot.

Untuk menjaga keamanan Jakarta ke depan, kata Gatot, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga kesepahaman antara petugas kepolisian dengan petugas dari Pemprov DKI Jakarta yang turun di lapangan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman soal "ambulan pengangkut batu" seperti beberapa hari lalu.

"Tadi kami sudah koordinasi dengan pak Gubernur DKI, kami koordinasikan semua apakah petugas-petugas dari pemprov apakah itu Satpol PP, Damkar, teman-teman dari Dinkes dan sebagainya kita akan koordinasikan semuanya. Nanti pak gubernur juga akan memberikan ambulans sehingga ada logo-logo tertentu sehingga petugas polisi bisa mengetahui atau sebagainya," ucap Gatot.

"Pokoknya ke depan untuk menentukan koordinasi, sinergi dan kolaborasi yang lebih baik agar terwujud keamanan yang lebih baik di Jakarta," tutur Gatot menambahkan.

Sementara di tempat yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya adalah mitra yang bekerja bersama untuk memastikan kondisi Jakarta stabil dan aman.

"Karena itu kita kolaborasi terus, komunikasi jalan terus di semua level. Dari level pimpinan sampai bawah itu kita kerja terus," ucap Anies mengenai pertemuan itu.

Sebelumnya diketahui, aksi demonstrasi besar terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dalam tiga hari terakhir, yakni Senin (23/9), Selasa (24/9) dan Rabu (25/9) di gedung-gedung legislatif untuk menuntut pembatalan RUU KUHP, UU KPK dan pembahasan undang-undang lainnya.

Akibat rangkaian aksi demonstrasi di Jakarta oleh mahasiswa dan siswa SMK yang sering berlangsung hingga dinihari sampai berujung ricuh, ruas jalan Gatot Soebroto, jalan tol Dalam Kota, beberapa ruas jalan lainnya dan operasional di stasiun kereta terdekat yakni Palmerah terganggu dan juga beberapa fasilitas mengalami kerusakan.

Usai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pelajar SMK Kamis (26/9) dinihari, terjadi pengamanan lima unit mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) dan Pemprov DKI Jakarta beserta petugas medis di dalamnya.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh TMC Polda Metro Jaya dalam akun twitter dan Instagram pada Kamis (26/9) dinihari, memperlihatkan dua mobil ambulans, di mana yang satu berlogo PMI dan satu ambulans lainnya ada tulisan Puskesmas Pademangan yang disebut oleh perekam video sebagai pembawa batu.

Sementara di sosial media twitter video tersebut telah dihapus, rekaman tersebut sebelumnya masih bisa dilihat di akun instagram TMC Polda Metro Jaya.

Setelahnya, Polda Metro Jaya dikabarkan mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI karena mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan hal itu, Kamis paginya. Video tentang ambulan milik Pemprov DKI yang berisi batu bensin itu beredar di media sosial.

Argo menyebutkan, mobil ambulans itu diamankan pada Kamis (26/9) dinihari sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019