Total pinjaman Waskita saat ini digunakan untuk pengembangan bisnis
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk salah satu BUMN yang aktif membangun infrastruktur program pemerintah, sedang menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema "turnkey" yaitu pola pembayaran akan diperoleh perseroan setelah proyek selesai dikerjakan.

"Total pinjaman Waskita saat ini digunakan untuk pengembangan bisnis. Sedangkan posisi 'gearing ratio' per Juni 2019 sebesar 2,68x masih di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3,00x. Kami yakin dapat menjaga rasio ini ke 2,3x di akhir tahun 2019," kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Haris Gunawan, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Adapun proyek-proyek PSN yang sedang diselesaikan meliputi Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Transmisi Listrik di Sumatera, dan LRT Sumatera Selatan.

Baca juga: Gencar terapkan GCG, kinerja keuangan Waskita meningkat

Selain itu, perseroan juga mengembangkan bisnis berupa investasi pada 18 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, di mana seluruh aktivitas tersebut membutuhkan pendanaan besar.

Waskita Karya akan menerima arus kas masuk sebesar Rp40 triliun selama tahun 2019, angka tersebut terdiri atas pembayaran proyek "turnkey" Rp26 triliun yang selesai di tahun 2019 dan Rp14 triliun dari proyek konvensional dengan skema progress payment.

Baca juga: Waskita Karya raih kontrak baru Rp8,18 triliun pada semester I

Sampai dengan saat ini perseroan sudah menerima pembayaran sebesar Rp13,1 triliun yaitu Rp3,4 triliun dari proyek turnkey dan Rp9,7 triliun dari proyek konvensional.

Penerimaan tersebut di antaranya dari proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp2,3 triliun pada awal September 2019.

Nilai tersebut belum termasuk rencana penerimaan pengembalian dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Kas masuk ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan menurunkan posisi utang perseroan.

Baca juga: Waskita akan terbitkan global bond Rp3 triliun

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019