Batam (ANTARA) - Sekitar 2.000 orang wisatawan mancanegara bergabung bersama ribuan warga Kota Batam Kepulauan Riau memadati acara peresmian penggunaan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Jumat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata menyatakan, acara itu memang dibuat dalam paket pariwisata khusus yang ditawarkan kepada warga Negara Jiran.

"Acara ini menjadi paket wisata religi. Dan seterusnya, masjid ini menjadi destinasi wisata religi Batam," kata Kepala Dinas.

Baca juga: Kabut asap tidak pengaruhi kunjungan wisman ke Batam

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan masjid terbesar di Sumatera yang dapat menampung sekitar 25.000 orang jamaah.

Masjid sengaja dirancang dengan arsitektur Turki Melayu yang indah agar dapat menjadi lokasi tujuan wisatawan dalam dan luar negeri.

Seorang warga Malaysia, Nora, mengatakan senang dapat menghadiri acara peresmian penggunaan Masjid yang berdiri di sekitar lokasi industri galangan kapal itu.

"Tentu saja karena Ustad Abdul Somad mengisi acara. Selain itu karena ingin melihat masjid yang indah ini," kata dia.

Baca juga: Jumlah wisman ke Batam tembus 1 juta kunjungan

Ustad Abdul Somad memang sengaja diundang Pemkot Batam untuk mengisi khutbah Shalat Jumat perdana di masjid itu.

Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin memuji Pemkot Batam yang membangun masjid, selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai tempat tujuan wisata.

"Wisata religi berbasis masjid. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah tetapi pusat peradaban Islam," kata dia.

Ia optimistis, ke depannya, masjid tidak hanya kunjungan wisata religi muslim, melainkan umat agama lain.

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah berdiri di atas lahan 41,422 meter persegi dengan luas bangunan 57,144 meter persegi.

Terdapat sembilan kubah di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, yang terdiri dari satu kubah utama, empat kubah gendong, dan empat kubah kecil.

Ruang salat utama berukuran 63x63 meter atau 3.969 meter persegi. Ruang salat utama ditutup kubah utama dengan bentang 63 meter.

Bagian utama masjid ini dibangun tanpa kolom, dengan konstruksi "space frame".

Dinding mihrab akan dilapisi ornament dan tulisan asmaul husna berwarna emas yang akan menambah indah ruangan salat utama.

Masjid yang dibangun dengan arsitektur Arab, Turki Melayu itu juga memiliki membran seperti di Masjid Nabawi Madinah yang menutupi area 'extended' seluas 5.832 meter persegi.

Delapan payung membran berukuran 25X25 meter didatangkan langsung dari Jerman.

Di bawah payung membrane setinggi 17 meter ini bisa menampung 8.100 jamaah.

Masjid Sultan juga dilengkapi menara utama setinggi 99 meter. Filosofi ketinggian menara 99 meter sesuai asmaul husna yang berjumlah 99.


 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019