Prestasi ini diharapkan dapat berulang dalam penyelenggaran Fesyar Regional Jawa di Surabaya pada November mendatang.
Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada Agustus dan September 2019 mencatat komitmen transaksi yang tinggi melalui kegiatan temu bisnis (business matching) yang mencapai Rp4,71 triliun, jauh meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun.

Selain itu, FESyar Sumatera dan KTI 2019 juga mencatat transaksi penjualan UMKM produk kreatif senilai Rp11 miliar, baik yang melalui penjualan langsung (direct selling) maupun dalam bentuk akad kontrak. Dari sisi pengunjung, FESyar Sumatera dan KTI 2019 dihadiri sekitar 52.000 orang selama pelaksanaan kegiatan.

Bank Indonesia (BI) dalam info terbarunya di Jakarta, Senin, menyebutkan prestasi ini diharapkan dapat berulang dalam penyelenggaran Fesyar Regional Jawa di Surabaya pada November mendatang.

Seluruh rangkaian FESyar di 3 wilayah itu merupakan langkah awal menuju suksesnya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, yang akan direfleksikan dalam pergelaran Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2019 yang berskala internasional pada November mendatang di Jakarta.

Dijelaskan, sebagai FESyar pertama pada 2019, FESyar Sumatera yang mengangkat tema “Penguatan Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional”, dihadiri oleh sekitar 11.000 pengunjung, dan komitmen transaksi melalui business matching senilai Rp2,11 triliun, meningkat tajam dari capaian FESyar Sumatera tahun lalu sebesar Rp201,3 miliar.

Selain itu, transaksi penjualan UMKM produk kreatif tercatat Rp5,8 miliar yang berasal dari 84 booth. Transaksi terdiri dari direct selling Rp527,9 juta dan akad kontrak (Rp5,08 miliar).

Mengangkat tema “Bergerak Bersama Ekonomi Syariah”, FESyar KTI yang merupakan FESyar kedua setelah Sumatera, dihadiri oleh sekitar 41.000 pengunjung, dan komitmen transaksi melalui business matching senilai Rp2,6 triliun, meningkat melebihi capaian FESyar KTI tahun lalu sebesar Rp1,7 triliun.

Selain itu, transaksi penjualan UMKM produk kreatif dan akad perbankan syariah tercatat sebesar Rp5,36 miliar yang berasal dari 44 booth, jauh melebihi capaian tahun lalu sebesar Rp2,2 miliar. Transaksi tersebut terdiri dari transaksi tunai (Rp1,78 miliar), nontunai (Rp1,68 miliar) dan akad kontrak (Rp1,9 miliar).

FESyar merupakan kegiatan yang diinisiasi BI, melalui sinergi dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Pemerintah Daerah, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), Perguruan Tinggi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) dan pihak terkait lainnya.

FESyar yang diselenggarakan dan diisi dengan berbagai program edukasi dan sosialisasi merupakan wujud nyata Bank Indonesia beserta stakeholder terkait dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Melalui langkah tersebut, peran ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru dalam mendukung pertumbuhan serta ketahanan perekonomian daerah dan nasional diharapkan semakin meningkat," kata BI.
Baca juga: Transaksi FESyar KTI 2019 Banjarmasin capai Rp2,6 triliun
Baca juga: Transaksi Festival Ekonomi Syariah Sumatera 2019 tembus Rp2,1 triliun

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019