Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perkembangan teknologi harus dikolaborasikan dan diterapkan dalam sistem transportasi di Indonesia untuk mengatasi persoalan perubahan sosial.

"Teknologi itu jangan ditolak, tapi dikolaborasikan, diterapkan dalam sistem karena perubahan-perubahan itu akan membawa masalah sosial," kata Wapres saat membuka Pameran Indotrans Expo di JCC Senayan Jakarta, Jumat.

Baca juga: Karya BJ Habibie warnai perjalanan transportasi Indonesia

Baca juga: RI-Afrika teken kerja sama infrastruktur-transportasi Rp11,7 triliun

Baca juga: Indonesia harapkan Korsel investasi transportasi massal perkotaan

Baca juga: Kontribusi Indonesia bagi sektor transportasi Bangladesh


Masalah sosial, khususnya di bidang transportasi, yang terjadi akibat perubahan zaman antara lain kemacetan, polusi udara dan juga defisit perdagangan, kata JK. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, maka Indonesia tidak akan mengalami ketertinggalan dengan negara lain.

JK mencontohkan pemanfaatan teknologi yang berhasil dikolaborasikan dengan kebutuhan masyarakat di kota-kota besar adalah adanya aplikasi ojek dan taksi daring.

"Dulu waktu ada ojek pangkalan, timbul Gojek dan Grab yang didemo juga mereka. Sekarang ojek pangkalan sudah masuk ke ojek online, selesai persoalan. Jadi ada perubahan sistem dan perubahan teknologi yang diikuti," jelasnya.

Selain itu, transformasi dari taksi pangkalan ke taksi meteran (dengan argometer) hingga kini ke taksi daring, lanjut JK, juga merupakan bentuk perubahan yang mutlak terjadi.

"Saya ingat dulu begitu ada taksi meterkan, taksi biasa protes karena mereka bisa mati, yang didemo Blue Bird. Tapi sekarang begitu ada taksi online, sopir-sopirnya Blue Bird yang mendemo," katanya.

Oleh karena itu, selain penguasaan teknologi juga dibutuhkan keterampilan bagi masyarakat dalam mengejar ketertinggalan.

Pameran Indotrans Expo 2019 diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional tahun ini dengan tema "Merajut Nusantara Membangun Bangsa, Bakti Nyata Insan Perhubungan, Untuk Indonesia Unggul, Indonesia Maju".

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan sedikitnya 30.000 pengunjung hadir dalam pameran yang dibuka selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (15/9).

Dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional, Kemenhub berharap dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di jajaran Kementerian tersebut, sehingga transportasi menjadi lebih nyaman, aman dan selamat.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019