jarak pandang hanya 1.000 meter. Jarak pandang aman minimal 2.200 meter
Sampit (ANTARA) - Penerbangan rute Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Rabu sore dibatalkan karena asap kebakaran lahan yang mengganggu jarak pandang di sekitar Bandara Haji Asan Sampit.

"Yang dibatalkan penerbangan Wings Air rute Pangkalan Bun-Sampit-Palangka Raya," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli di Sampit, Rabu.

Penerbangan Wings Air biasanya bertolak dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun pukul 15.05 WIB menuju Bandara Haji Asan Sampit dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Selanjutnya, pesawat seharusnya melanjutkan penerbangan menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan tiba pukul 16.45 WIB.

Asap akibat kebakaran lahan yang terjadi di sekitar Bandara Haji Asan Sampit membuat jarak pandang di bandara itu terganggu.

Pihak maskapai akhirnya memutuskan membatalkan penerbangan menuju Sampit setelah menerima informasi terkait kondisi asap yang masih mengganggu jarak pandang di Bandara Haji Asan Sampit.

"Jarak pandang hanya 1.000 meter. Jarak pandang aman minimal 2.200 meter," jelas Havandi.

Terganggunya jarak pandang di bandara disebabkan kebakaran lahan yang terjadi di sekitar bandara tersebut. Meski kebakaran lahan tidak sampai merambah ke dalam pagar areal bandara, namun asap yang terjadi mengganggu jarak pandang bandara yang terletak di pinggir Sungai Mentaya itu.

Petugas gabungan berjibaku memadamkan dua titik kebakaran lahan di sekitar bandara. Satu lokasi kebakaran berada di Jalan Tjilik Riwut sekitar Bundaran Adipura dan satu lokasi lainnya tepat berada di sisi landasan pacu bandara.

Kebakaran lahan di Jalan Tjilik Riwut cukup besar dan dekat dengan permukiman. Warga bersama petugas bahu membahu memadamkan kebakaran lahan yang menimbulkan asap tebal di lokasi yang terbilang tidak jauh dari Bandara H Asan.

Pemadaman tidak hanya dilakukan melalui darat, tetapi juga melalui udara. Dua helikopter dioperasikan memadamkan api dengan cara "water bombing" atau pengeboman air titik kebakaran. Dua mobil pemadam kebakaran milik bandara juga dikerahkan memadamkan kebakaran lahan di dekat bandara.

"Kami cukup kewalahan karena titik kebakaran cukup banyak, termasuk di dekat permukiman. Kita harus meningkatkan kewaspadaan karena sumber air makin kering sehingga pemadaman mengandalkan suplai dari mobil tangki dan pemadaman melalui udara," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Muhammad Yusuf.

Baca juga: Kebakaran mulai rambah lahan sekitar Bandara H Asan Sampit
Baca juga: Kabut asap makin pekat warga Sampit-Palangka Raya Shalat Istisqa
Baca juga: Kabut asap turunkan kualitas udara Sampit ke level berbahaya

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019