Gorontalo (ANTARA) - Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol Rachmad Fudail mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang beredar di media sosial terkait apa yang terjadi di Jawa Timur.

"Saya juga sudah memerintahkan para Kapolres untuk mengambil langkah-langkah antisipasi guna melakukan monitoring keberadaan warga Papua di wilayah masing-masing," ujarnya di Gorontalo, Selasa.

Rachmad menegaskan bahwa masyarakat Papua adalah bagian dari bangsa Indonesia dan merupakan saudara satu bangsa dan Tanah Air.

"Saat ini sering kita jumpai adanya oknum-oknum yang dengan sengaja menyebarkan informasi-informasi hoaks dan juga provokasi di media sosial," ungkapnya.

Menurut Kapolda, hal itu harus disikapi secara bijaksana oleh seluruh masyarakat dengan tidak mudah mempercayai setiap konten yang beredar dan jangan ikut-ikutan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

"Kepada admin grup media sosial yang ada di Gorontalo, saya meminta agar lebih aktif menyaring unggahan konten yang bermuatan SARA dan berpotensi menimbulkan konflik di antara warga, kita Polri juga akan terus melakukan pengawasan," tegasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono menambahkan, Polda Gorontalo beserta jajaran telah melakukan langkah-langkah antisipasi atas apa yang terjadi di Manokwari Papua.

"Bapak Kapolda langsung memerintahkan kepada para Kapolres untuk melakukan langkah-langkah antisipasi di wilayahnya masing-masing, yakni mendatakan asrama-asrama , tempat komunitas masyarakat mahasiswa pelajar Papua, termasuk mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus hidup rukun berdampingan satu dengan yang lain," ucapnya.

Ia pun meminta agar masyarakat terus menjaga persaudaraan dengan warga Papua dan menjaga Gorontalo agar tetap aman dan damai.

"Hati-hati dengan berita hoaks, jangan mudah terprovokasi atas upaya-upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.



 

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019