Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan Institute of Care Life (ICL) China bermitra untuk meningkatkan kecepatan peringatan gempa.

"BMKG akan memasuki era baru dengan membangun Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi (Indonesia Earthquake Early Warning System/Ina EEWS). Sistem ini akan memberikan informasi lebih dini sebelum gempa kuat melanda suatu kawasan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan seiring dengan kemajuan zaman menuntut kecepatan deteksi gempa untuk peringatan dini. Fenomena gempa juga kian kompleks dan tidak pasti.

BMKG, kata dia, perlu segera membuat terobosan untuk mendukung mitigasi dan pengurangan risiko bencana gempa bumi.

Untuk memitigasi gempa, kata Dwikorita, saat ini BMKG merasa tidak cukup hanya dengan memberikan informasi parameter gempa yang disebarkan sesaat setelah terjadi gerakan bumi.

Sistem Ina EEWS, kata dia, tidak saja bermanfaat bagi masyarakat agar dapat bertindak lebih cepat menyelamatkan diri, tetapi juga dapat mengamankan objek vital berbasis respon instrumen.

Dia mengatakan sistem transportasi cepat, MRT, penerbangan dan industri penting dapat dinonaktifkan seketika beberapa detik lebih awal sebelum gempa menimbulkan guncangan dan kerusakan.

"Sistem ini tidak bertujuan untuk meramal kapan terjadi gempa besar, tetapi lebih kepada memberi peringatan kepada masyarakat bahwa akan terjadi gempa kuat dalam hitungan beberapa detik hingga beberapa puluh detik ke depan," katanya.

Dia mengatakan peringatan dini gempa meskipun dalam hitungan detik sebelum terjadi gempa akan sangat berarti untuk menyelamatkan jiwa manusia dari kecelakaan yang fatal.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019