Masuk atau tidaknya Gerindra dalam koalisi menjadi hak prerogatif presiden.
Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan optimistis tim koalisi pendukung Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin tetap solid seraya menepis munculnya isu dan wacana mengenai poros baru antara PDI-P dan Gerindra. 

"Ya saya rasa kalau koalisi pendukung Pak Presiden sih masih solid," kata Airlangga usai Shalat Idul Adha dan silaturahmi di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Minggu.

Menurut Menteri Perindustrian tersebut, soliditas masih terlihat dalam pembicaraan antar pimpinan partai koalisi kalau pun muncul wacana poros baru merupakan dinamika yang berkembang di antara partai politik.

"Jadi dalam pembicaraan antar pimpinan partai, kita masih sangat solid dan koalisi-koalisi itu  mungkin merupakan dinamika yang berkembang. Tapi biasa antar pimpinan partai dengan partai lain juga sangat cair," katanya.

Saat ditanya tanggapannya soal kemungkinan Gerindra masuk dalam koalisi Jokowi-Ma'rif, Airlangga tidak ingin berandai-andai.

"Tentu kita lihat, kita tidak berandai-andai karena ini berbasis pada komunikasi," katanya.

Baca juga: Oposisi atau koalisi, Demokrat tunggu arahan SBY

Baca juga: Koalisi atau oposisi, Andre: Keputusan pada Prabowo

Baca juga: Gerindra bantah Prabowo tawarkan konsep dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf


Ketika disinggung soal kehadiran Prabowo dalam Kongres PDI-P ke-V di Denpasar Bali dan beberapa kali mendapat 'special mention', menurut Airlangga sebagai hal yang wajar dilakukan oleh tuan rumah.

"Biasa aja. Karena itu kan namanya tergantung tuan rumah. Tuan rumah kan memposisikan, yang namanya tuan rumah sebagai tamu," katanya.

Airlangga juga menanggapi soal kemungkinan Gerindra masuk dalam koalisi adalah sebagai hak prerogatifnya presiden.

"Nah tentu kita lihat bahwa koalisi pemerintahan ini kan perlu dari pak presiden prerogatifnya," kata Airlangga.

Terhadap situasi itu, Airlangga menambahkan, Partai Golkar terbuka terhadap kemungkinan apapun keputusan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo.

"Golkar terbuka terhadap pembahasan. Selalu dalam pembahasan kan kita terbuka, tetapi kita punya basis bahwa kita koalisi itu sudah bekerja bersama-sama. Nah.. tentu yang bekerja bersama-sama mendapatkan hal khusus dalam membangun perekonomian Indonesia ke depan," katanya.

Wacana poros baru muncul setelah pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarno Putri beberapa waktu lalu.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019