Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyampaikan peringatan kewaspadaan tanah longsor kepada masyarakat sehubungan dengan curah hujan di daerah itu yang cenderung meningkat sehingga berpotensi terjadi bencana alam tersebut.
"Peringatan kewaspadaan itu karena curah hujan sepanjang Minggu (16/2) siang hingga sore hari dengan intensitas sedang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Minggu.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana longsor mencapai ribuan kepala keluarga.
Mereka tinggal di perbukitan, pegunungan, dan daerah aliran sungai.
Oleh karena itu, BPBD Lebak menyampaikan peringatan kewaspadaan selama tiga hari ke depan menyusul curah hujan dengan intensitas sedang yang cenderung meningkat.
Bahkan, katanya, curah hujan tersebut berlangsung hingga lima jam dan berpotensi terjadinya tanah longsor dan tanah bergerak.
Apalagi, katanya, kawasan hutan dan perbukitan yang mengalami kerusakan adanya pembalakan liar berpotensi bencana alam.
"Kami minta warga tetap meningkatkan waspada guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Kaprawi menyebutkan pemukiman masyarakat yang rawan tanah longsor dan tanah bergerak tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Cilograng, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, Panggarangan, Cihara, Bayah, Cikulur, dan Cigemblong.
Ia menjelaskan daerah-daerah itu tofografinya perbukitan, pegunungan, dan aliran sungai.
Peringatan kewaspadaan tanah longsor sudah disampaikan kepada masyarakat melalui aparatur kecamatan, desa, dan relawan.
"Kami berharap warga yang tempat tinggalnya di perbukitan dan pegunungan jika curah hujan tinggi maka sebaiknya mengungsi ke lokasi yang aman dari bencana alam," katanya.
BPBD Kabupaten Lebak sampaikan peringatan kewaspadaan tanah longsor
Rabu, 19 Februari 2020 16:12 WIB
Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana longsor mencapai ribuan kepala keluarga.