Lebak (ANTARA) - Sebanyak 1.861 warga korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, mengunjungi pos kesehatan di Posko Pengungsian GOR Futsal Desa Irigasi Banjar Kecamatan Lebak Gedong untuk menjalani pengobatan.
"Semua warga korban bencana terlayani pengobatan dengan baik," kata Kepala Puskesmas Lebak Gedong yang juga penanggungjawab posko kesehatan Pengungsian GOR Futsal Desa Irigasi Banjar Kabupaten Lebak, Kamis.
Petugas medis melayani pengobatan gratis selama 24 jam untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor.
Mereka petugas medis itu terdiri dari dokter, perawat dan bidan hingga melibatkan 22 orang dengan piket bergantian.
Para pengunjung itu bisa terlayani pengobatan penyakit, karena persediaan obat-obatan terpenuhi bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan Kementerian Kesehatan.
Begitu juga bantuan obat-obatan dari IDI dan IBI serta asosiasi kesehatan lainnya.
Sebagian besar pengunjung itu kebanyakan terjangkit penyakit ISPA, diare dan maag karena warga tinggal di tempat yang tidak layak kesehatan.
"Kami minta warga jika sakit agar mengunjungi posko kesehatan guna mencegah kasus kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular," katanya.
Hendar (22), warga pengungsi GOR Futsal Desa Bajar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong membawa anaknya yang mengalami diare untuk pengobatan di posko kesehatan setempat.
Namun, dirinya beruntung posko kesehatan itu berada di lingkungan posko pengungsian,sehingga bisa dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas tanpa mengantri.
"Kami merasa senang kondisi kesehatan anaknya itu mulai membaik setelah berobat itu," katanya.
Terjangkit penyakit, ribuan warga korban bencana Lebak kunjungi pos kesehatan
Jumat, 10 Januari 2020 14:44 WIB
Petugas medis melayani pengobatan gratis selama 24 jam untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor.