Lebak (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) selalu hadir dalam membantu korban bencana alam yang kali ini memberikan bantuan makanan, pakaian dan obat-obatan untuk korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten.
"Kami selalu hadir ketika ada masyarakat atau daerah terdampak bencana, seperti banjir bandang yang menimpa warga Lebak yang terjadi pada 1 Januari lalu ini, kami sudah siapkan sejumlah makanan, pakaian dan obat-obatan sebagai bantuan awal meringankan beban warga yang terkena bencana," kata Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Kanwil Banten Eko Nugriyanto di sela-sela penyerahan bantuan kepada Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Kantor BPBD Lebak, Rabu (8/1/2020).
Eko mengatakan bantuan senilai Rp52 juta itu merupakan bantuan awal dari BPJAMSOSTEK, dan kemungkinan akan ada bantuan susulan saat keadaan sudah pulih kembali, atau recovery seperti membuat hunian sementara atau masjid sebagai tempat ibadah seperti yang pernah dilakukan pada bencana di Lombok, NTB.
Eko berharap musibah itu cepat berlalu, agar warga yang tinggal di tempat pengungsian kembali bisa beraktivitas dan berkarya, apalagi musibah banjir yang tergolong besar dibandingkan sebelum-sebelumnya itu tentu ada yang menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Awal tahun 2020 ini, musibah banjir yang luar biasa ini tidak hanya menimpa warga Lebak saja, tetapi juga warga Kabupaten Serang, Tangerang, Cikarang, Bogor dan Bekasi dan Jakarta, bahkan diantaranya ada sekitar 200 karyawan BPJAMSOSTEK yang rumahnya terendam banjir," kata Eko.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengaku telah menyiapkan langkah-langkah penanggulangan berkoordinasi dengan OPD, kementerian terkait, bahkan presiden juga turun tangan menangani warga yang terdampak banjir.
Langkah pertama menyelamatkan jiwa manusia dulu dengan menyiapkan kebutuhan fisiknya seperti makanan, pakaian dan obat-obatan, serta mendirikan delapan posko tempat pengungsian diutamakan untuk warga yang rumahnya hancur terseret banjir.
Langkah selanjutnya, kata Iti, sudah menetapkan tanggap darurat selama dua minggu, dan sebelum tanggap darurat tersebut berakhir, warga dipastikan sudah mendapatkan jaminan hidup agar tidak berlama-lama di tempat pengungsian seperti menyewa rumah dari anggaran yang diberikan.
"Baru nantinya kita pikirkan bagaimana membangun kembali hunian-hunian warga yang terdampak," kata Iti.
Ia juga akan memikirkan mengatasi daerah terisolir karena terputusnya 30 jembatan yang menghubungkan antar kampung dan antar desa, karena dengan kondisi jalan yang juga terputus itu menyulitkan evakuasi makanan sehingga melalui udara terutama di Lebak Gedong.
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Serang Didin Haryono menjelaskan bantuan senilai Rp52 juta itu adalah sumbangan dari karyawan BPJAMSOSTEK melalui yayasan almaghfiroh bekerjasama dengan Rumah Zakat.
Didin yang juga Ketua Yayasan Almaghfiroh BPJAMSOSTEK itu menambahkan bantuan serupa juga pernah diberikan kepada ratusan warga baduy yang rumahnya terbakar beberapa bulan lalu, dan korban tsunami di Pandeglang pada 22 Desember 2018.
BPJAMSOSTEK Hadir Bantu Korban Banjir Lebak
Rabu, 8 Januari 2020 17:32 WIB
Bantuan senilai Rp52 juta itu merupakan bantuan awal dari BPJAMSOSTEK, dan kemungkinan akan ada bantuan susulan saat keadaan sudah pulih kembali,