Lebak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan kegiatan sosialisasi untuk pencegahan penyakit human immunodeficiency virus/ acquired immuno deficiency syndrom" (HIV/AIDS) yang bisa menimbulkan kematian.
"Kami berharap melalui sosialisasi itu dapat mengetahui pemahaman bahaya HIV/AIDS," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah saat dihubungi di Lebak, Rabu.
Penderita virus HIV/AIDS hingga kini belum ditemukan obatnya, bahkan dalam waktu jangka lama bisa menimbulkan kematian.
Saat ini, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Lebak sejak kurun (2000-2019) mencapai 209 orang, di antaranya 96 dilaporkan meninggal dunia.
Bahkan, penderita HIV/AIDS tersebut teridentifikasi positif ibu rumah tangga. Kemungkinan besar ibu rumah tangga itu ditularkan melalui suaminya yang positif teridentifikasi HIV/AIDS, katanya.
Menurut dia, pengendalian penyakit menular harus melibatkan semua pihak, termasuk keluarga, pers, komponen masyarakat juga pemuka agama.
Penularan penyakit HIV/AIDS cukup mengkhawatirkan dan menjadikan ancaman karena kasusnya dari tahun ke tahun meningkat.
Pemerintah daerah mengoptimalkan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman bahaya penyakit tersebut.
"Kami minta melalui sosialisasi itu dapat bergerak cepat untuk mencegah agar tidak menularkan kepada anak-anak sebagai generasi muda," ujarnya menjelaskan.
Ia mengatakan, saat ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Lebak yang masih hidup hingga puluhan orang menjalani pengobatan secara gratis di RSUD Adjidarmo.
Mereka para penderita HIV/AIDS itu di antaranya ditularkan melalui jarum suntik, narkoba, dan hubungan seks bebas.
Selain itu, terjadi transfusi darah dari penderita yang positif terkena virus HIV/AIDS kepada orang yang negatif. Begitu juga bayi yang menyusui dari ibunya yang positif penyakit HIV/AIDS.
Ia mengatakan pihaknya juga mengoptimalkan penyuluhan dan sosialisasi kepada kalangan pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan organisasi keagamaan dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang bahaya penyakit HIV/AIDS.
Penyakit tersebut bisa menularkan kepada siapapun jika melakukan hubungan seks dengan yang terjangkit positif itu. "Kami mendukung Indonesia terbebas prostitusi 2019 guna mencegah penyebaran HIV/AIDS," katanya.
Ia mengatakan, selama ini penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Lebak seperti fenomena gunung es.
Sehingga perlu adanya tindakan pencegahan dan penanggulangan dari masyarakat.
Sebab banyak juga kasus penderita yang tidak terdeteksi oleh tim medis karena mereka tak dilakukan pemeriksaan.
Sedangkan yang diketahui menderita HIV/AIDS setelah dilakukan pemeriksaan tim medis.
"Kami mengajak kaum muda, pelajar dan mahasiswa agar berhati-hati dalam pergaulan dan jangan sampai terlibat kasus narkoba dan pergaulan bebas sehingga rawan terhadap penyebaran virus mematikan itu," katanya.
Dinkes Kabupaten Lebak optimalkan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS
Rabu, 4 Desember 2019 15:31 WIB
Kami berharap melalui sosialisasi itu dapat mengetahui pemahaman bahaya HIV/AIDS