Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendukung percepatan pembukaan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) untuk mengatasi kekurangan dan memperkuat pemerataan tenaga kesehatan (nakes) di wilayah tersebut.
"Penguatan tenaga kesehatan merupakan bagian dari program prioritas daerah," kata Gubernur Banten Andra Soni usai pertemuan dengan jajaran Untirta di Serang, Sabtu.
Pertemuan itu secara khusus membahas akselerasi pendirian rumah sakit pendidikan serta pembukaan tujuh program studi spesialis.
Baca juga: Untirta segera buka tujuh prodi dokter spesialis
Ia menegaskan komitmen Pemprov Banten untuk terus memberikan dukungan agar Fakultas Kedokteran Untirta dapat segera melahirkan dokter-dokter spesialis yang mumpuni untuk didedikasikan bagi peningkatan derajat kesehatan warga Banten.
"Ini (dukungan) sejalan dengan Program Faskin Kita yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan distribusi tenaga kesehatan di Banten," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Untirta Prof Fatah Sulaiman menjelaskan, percepatan pembukaan PPDS sangat krusial untuk menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di wilayah Banten.
Baca juga: Gubernur Banten dukung Rakernas BEM SI dan jaga independensi mahasiswa
"Kita ingin mendukung pemerataan, terutama untuk wilayah yang masih kekurangan dokter. Ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat untuk memperkuat tenaga kesehatan daerah,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa Untirta telah mendapatkan izin untuk membuka tujuh program studi spesialis, yang meliputi Ilmu Penyakit Dalam, Bedah, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Radiologi, Anestesi, dan Orthopedi.
"Kami juga berharap program PPDS ini dapat bersinergi dengan program Pemprov Banten lainnya, seperti Program Satu Desa Satu Sarjana, yang membuka peluang bagi putra-putri daerah untuk menempuh pendidikan kedokteran dan kembali mengabdi di daerahnya," kata dia.
Baca juga: Dua mahasiswa Untirta jadi terdakwa pembakaran Pos Polisi Kota Serang
