Cilegon (ANTARA) - LOTTE Chemical Indonesia (LCI) meresmikan kompleks petrokimia terintegrasi berkelas dunia di Cilegon, Banten, Kamis, yang menjadi simbol perkuatan kemitraan strategis antara Korea Selatan dan Indonesia dalam memperkuat industri kimia dasar serta hilirisasi nasional.
Chairman LOTTE Group Shin Dong-bin mengatakan, proyek senilai USD 3,98 miliar atau sekitar Rp60 triliun itu bukan hanya investasi industri, tetapi juga representasi kepercayaan jangka panjang Korea terhadap potensi ekonomi Indonesia.
“Proyek ini merupakan salah satu investasi terbesar perusahaan Korea di Indonesia, melambangkan kemitraan yang kuat antara kedua negara, serta akan menjadi fondasi penting untuk memperkuat industri petrokimia Indonesia dan daya saing nasionalnya,” ujar dia dalam keterangannya di Cilegon, Kamis.
Kompleks petrokimia seluas 110 hektare tersebut memiliki kapasitas produksi naphtha cracker sebesar tiga juta ton per tahun dan menghasilkan satu juta ton etilena, 520 ribu ton propilena, 350 ribu ton polipropilena, 140 ribu ton butadiena, serta 400 ribu ton BTX (benzena, toluena, xilena). Fasilitas ini juga terintegrasi dengan pabrik polietilena (PE) berkapasitas 450 ribu ton yang telah beroperasi sebelumnya.
Baca juga: Antisipasi luapan di turap, Pemkot Tangerang siapkan mitigasi sektoral
Dilengkapi teknologi mutakhir dari Korea Selatan, pabrik itu menerapkan sistem efisiensi energi tinggi dan rendah karbon. Selain bahan baku naphtha, fasilitas ini juga mampu menggunakan hingga 50 persen LPG, yang dinilai mampu menekan biaya dan meningkatkan fleksibilitas produksi.
LCI juga mengimplementasikan sistem digital Asset Information Management (AIM) berbasis model 3D untuk memperkuat integrasi data dan pemeliharaan preventif, sekaligus meningkatkan produktivitas. Melalui operasi penuh sejak Oktober 2025, kompleks ini diperkirakan menghasilkan nilai ekonomi hingga USD 2 miliar per tahun dan mengurangi ketergantungan impor bahan baku petrokimia hingga 67 persen.
Shin Dong-bin menambahkan, LOTTE Chemical menargetkan pasar Asia Tenggara sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi di industri petrokimia global, seiring meningkatnya permintaan produk kimia dasar di kawasan ini. “Kami ingin menjadikan Indonesia pusat inovasi, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang petrokimia,” ujarnya.
Baca juga: Kota Tangerang ditunjuk jadi tuan rumah Festival KIM 2025
Dengan beroperasinya kompleks tersebut, Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok petrokimia di Asia Tenggara. LCI berkomitmen terus berkontribusi pada penguatan hilirisasi industri nasional sejalan dengan agenda besar pemerintah dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang hadir dalam peresmian menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran investasi besar ini. “Saya bangga. Intinya itu yang ingin saya sampaikan. Kita harus dukung investasi asing, mari kita memberi manfaat bersama,” kata Prabowo.
Baca juga: 53 ribu warga Kota Serang terima bantuan iuran BPJS Kesehatan
