Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi selama periode tahun 2025.
"Di tiga bulan terakhir ini mengalami sedikit kerawanan, dan karakteristik bencana di Kabupaten Tangerang itu ada dua yakni banjir dan angin kencang atau hidrometeorologi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem selama beberapa bulan ke depan merujuk pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Langgar disiplin, dua ASN di Pemkab Tangerang berhentikan
Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayahnya tersebut agar tetap waspada dalam menghadapi potensi kebencanaan itu.
"Hari ini kita mencoba untuk memitigasi bencana, karena kita sudah bisa memprediksi terkait hal itu," ujar dia.
Kepala Bandan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Achmad Taufik menambahkan, bahwa berdasarkan hasil pemetaan wilayah potensi rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan angin kencang yakni berada di daerah kecamatan Teluknaga, Pakuhaji, Kosambi, Curug, Kelapa Dua, Balaraja.
Dimana, dari wilayah itu sudah kerap terjadi bencana alam banjir baik itu akibat luapan aliran sungai maupun lautan atau rob.
Selain bencana banjir, juga dilakukan pemetaan terhadap wilayah yang berpotensi terjadi bencana puting beliung atau angin kencang seperti di wilayah Gunung Kaler, Jambe dan bagian utara Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Wabup Tangerang: penataan pasar untuk dorong ekonomi rakyat
Dia memastikan seluruh sumber daya BPBD Kabupaten Tangerang seperti personel dan peralatan saat ini tetap dalam posisi siap untuk diterjunkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada mengungkapkan, bahwa sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kebencanaan ini jajarannya akan membuka posko terpadu di titik pusat wilayah Kabupaten Tangerang.
Dimana, katanya, pembukaan posko ini dilakukan sebagai mempermudah koordinasi antarinstansi dalam menangani kebencanaan.
"Jadi nantinya pendirian posko ini terpusat di Pasar Kemis. Nanti seluruh stakeholder hadir di sana untuk melaksanakan tugas selama tiga bulan ke depan. Karena titik kerawanan itu akan terjadi di bulan November-Desember," terangnya.
Ia juga bilang, sebagai mendukung pergerakan posko pemantauan kebencanaan, maka pihaknya dalam hal ini menerjunkan sekitar 600 personel yang terdiri dari pasukan TNI/Polri, Satpol PP, BPBD dan relawan dari masing-masing perwakilan wilayah.
"Kita hadirkan seluruhnya dan termasuk kita libatkan dari 10 relawan dari masing-masing daerah yang ada di wilayah hukum Polresta Tangerang," kata dia.
Baca juga: Pemkab Serang gelar LBBGR untuk bangkitkan semangat gotong royong
Pemkab Tangerang waspadai potensi bencana hidrometeorologi
Rabu, 5 November 2025 16:28 WIB
Ilustrasi - Sejumlah warga dievakuasi dari lokasi yang terdampak bencana alam banjir di Kabupaten Tangerang. ANTARA/Azmi Samsul M
Di tiga bulan terakhir ini mengalami sedikit kerawanan
