Kota Serang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang Provinsi Banten menata kawasan Royal untuk menjadi ikon ekonomi baru yang lebih tertib dan modern melalui proyek pembangunan kawasan Royal Baroe guna menggerakkan perekonomian daerah.
Wali Kota Serang Budi Rustandi di Serang, Kamis, mengatakan bahwa penataan tersebut terinspirasi dari keberhasilan kawasan Tunjungan di Surabaya dan Braga di Bandung.
“Harapannya, Royal Baroe bisa menjadi pusat aktivitas ekonomi baru yang mengandalkan sektor kuliner, bioskop, fesyen, hingga kafe yang nyaman bagi pengunjung," katanya.
Baca juga: Disdukcapil catat 5.000 warga Kota Serang belum perekaman KTP-el
Ia menjelaskan kawasan Royal yang sebelumnya tidak tertata akan diubah menjadi area pedestrian modern yang menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif warga.
Konsep pembangunan juga mencakup perubahan fasad bangunan serta penataan interior toko agar lebih berwarna dan terang untuk meningkatkan daya tarik.
Budi menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar penertiban, melainkan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang yang taat aturan dan menciptakan ketertiban ruang publik.
"Para pedagang sudah bayar pajak, tapi yang hidup malah yang dari pungli. Saya akan buat ini (Royal) ramai, melalui Disporapar dan Dinkopukmperindag," tegasnya.
Baca juga: DPRD Kota Serang inisiasi raperda soal sanitasi dan izin usaha
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Royal Baroe direncanakan menjadi destinasi wisata kota yang ikonik serta lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan tematik untuk menggeliatkan sektor UMKM.
Budi juga mengajak para pemilik ruko dan pelaku usaha untuk bersinergi mendukung program pemerintah.
Ia memastikan penataan akan diiringi dengan peningkatan sarana promosi seperti papan reklame (billboard) untuk menarik lebih banyak pengunjung.
"Di era saya, saya ingin menyejahterakan pedagang Kota Serang. Saya pasang badan untuk warga Kota Serang untuk mengubah Kota Serang," katanya.
Baca juga: Umah Tani Kota Serang sukses terapkan pertanian zero waste di lahan sempit
