Lebak (ANTARA) - Sebanyak 634 siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak kembali belajar setelah dimediasi oleh Gubernur Banten Andra Soni dengan mengundang kepala sekolah dan orang tua siswa.
"Permasalahan ini sudah selesai dengan damai dan anak-anak bisa kembali belajar seperti semula," kata Plt Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Adang Abdurrahman di Lebak, Kamis.
Peristiwa mogok belajar di SMAN 1 Cimarga adalah buntut dari penamparan yang dilakukan kepala sekolah terhadap siswanya yang diketahui merokok di lingkungan sekolah.
Kejadian ini, kata dia, cukup memprihatinkan hingga 634 siswa selama dua hari, Senin dan Selasa (13-14/10) tidak belajar di sekolah.
Baca juga: Stasiun Rangkasbitung Ultimate bisa tampung 83.000 penumpang per hari
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan kepada siswa - siswi agar jangan sampai terulang kembali kasus serupa, karena akan merugikan siswa sendiri, terlebih kelas 12 yang akan mempersiapkan ujian.
"Kita berharap anak-anak belajar serius untuk meraih prestasi akademik, juga agar dapat diterima di perguruan tinggi negeri," katanya.
Ketua PGRI Kabupaten Lebak, Iyan Fitriyana mengatakan pihaknya melakukan pertemuan bersama kepala sekolah, orangtua siswa, dan pengacara yang mewakili keluarga untuk bermusyawarah agar terjalin kedamaian.
Gubernur Andra Soni sendiri juga sudah melakukan mediasi antara kepala sekolah Dini Fitria dan orang tua siswa Resti Komalasari.
Begitu juga di Lebak dilakukan mediasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Ketua PGRI, anggota DPRD Banten, serta pengacara orang tua siswa.
Baca juga: Gubernur Banten bicara soal penegakan disiplin di sekolah
