Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa Banten mencatat surplus pangan sepanjang 2025 dan siap menjadi daerah penopang utama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
“Alhamdulillah, stok cadangan pangan di Provinsi Banten surplus pada tahun 2025 ini,” kata Andra dalam keterangannya di Kota Serang, Kamis.
Ia menjelaskan, stok cadangan pangan provinsi mencapai 523 ton dari kewajiban 370 ton, sehingga terjadi surplus 153 ton. Sementara di tingkat kabupaten dan kota, stok mencapai 1.982 ton dari kewajiban 1.416 ton atau surplus 566 ton.
Baca juga: Polda Banten salurkan 160 ton jagung hasil panen ke Bulog
Menurut Andra, capaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor telah memberikan hasil konkret bagi kemandirian pangan daerah.
“Saya meyakini sinergi bersama seluruh stakeholder ini akan terus meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Banten untuk mewujudkan swasembada pangan Indonesia,” ujarnya.
Data Pemprov Banten menunjukkan, produksi padi periode Januari-Oktober 2025 mencapai lebih dari 1,7 juta ton gabah kering giling (GKG) dari luas panen 328.000 hektare, naik 234.218 ton dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami optimistis produksi padi di Banten sampai Desember 2025 dapat mencapai lebih dari 2 juta ton dan naik menjadi peringkat delapan besar nasional,” tambahnya.
Baca juga: Pemprov Banten optimalkan lahan tidur dukung program ketahanan pangan
Selain padi, sektor jagung juga menunjukkan tren positif. Luas panen meningkat 2.539 hektare dengan kenaikan produksi 14 persen pada periode Januari-Oktober 2025.
Sebagian besar hasil panen diserap oleh 12 industri pakan ternak di Banten yang membutuhkan sekitar 1,5 juta ton jagung pipilan kering per tahun.
“Kami akan memperluas areal tanam di wilayah Banten Selatan dengan target produksi jagung pipilan kering sebesar 79.000 ton per tahun,” ujar Andra.
Ia menegaskan, Banten siap berkontribusi lebih besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui perluasan lahan produktif, peningkatan efisiensi pertanian, dan penguatan kerja sama antara pemerintah, petani, serta dunia usaha.
Baca juga: Pemkab Lebak optimistis benih Inpari 32 realisasikan swasembada pangan
