Lebak (ANTARA) - Pelaku usaha penggilingan padi menampung gabah basah hasil panen petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menebus Rp 7.500 per kilogram (kg).
"Harga gabah basah itu cukup tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500 per kg," kata Bambang Suseno, seorang pelaku usaha penggilingan padi PD Cahaya Mitra Tani Warunggunung Kabupaten Lebak, Kamis.
Saat ini, harga gabah basah dari petani cukup tinggi, karena harga beras di pasaran pun terjadi kenaikan.
Meningkatnya harga gabah tersebut akibat dampak kenaikan harga beras di pasaran hingga Rp14.000 per kg.
"Kami menampung gabah hasil panen itu sekitar 100 ton," katanya.
Baca juga: LPMDes Kabupaten Serang dukung program serap gabah pemerintah
Ahmad (60) seorang petani Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan, petani panen pada Agustus 2025 harga gabah basah Rp7.500 per kg sangat menguntungkan, karena harganya di atas HPP.
Oleh karena itu, dirinya dan petani lainnya di sini panen seluas 50 hektare dengan produktivitas rata-rata 5,5 ton gabah kering basah per hektare.
"Kami jika menjual gabah kering basah sebanyak 5 ton dengan harga Rp7.500 per kg, sehingga menghasilkan pendapatan Rp 37,5 juta per hektare. Sedangkan sisanya 500 kilogram untuk persediaan cadangan pangan keluarga," katanya.
Baca juga: Produksi gabah kering giling di Lebak Januari-Juli 382.293 ton
Dudung (63) seorang petani di Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan, harga gabah kering basah relatif baik, karena ditingkat penggilingan padi ditampung Rp 7.500 per kg.
"Kita merasa bersyukur harga gabah basah di atas HPP Rp6.500 per kg, dan menguntungkan panen seluas dua hektare bisa menghasilkan Rp70 juta dan dipotong biaya pengelolaan Rp30 juta," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, panen padi pada Agustus 2025 di daerah itu seluas 21.000 hektare.
"Kami minta petani yang sudah panen agar kembali melakukan percepatan tanam guna mendukung program swasembada pangan," katanya.
Baca juga: Pemkot Cilegon tingkatkan IP untuk dukung program swasembada pangan
