Lebak, Banten (ANTARA) - Sekolah Rakyat Dasar (SRD) dan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) di Kabupaten Lebak, Banten mulai beroperasi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada September 2025.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Dharmana Putra di Lebak, Rabu, mengatakan pelaksanaan SRD dan SRMP bertempat di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah daerah dan mulai beroperasi dalam kegiatan belajar mengajar pada September 2025, karena saat ini,gedung BLK tersebut masih renovasi yang dilakukan Kementerian PUPR.
Renovasi itu meliputi ruangan kelas, ruangan asrama, ruangan makan, ruangan kepala sekolah, ruangan wali asuh, ruangan wali asrama, ruangan dapur dan sarana olahraga.
"Kami berharap perbaikan gedung itu selesai akhir Agustus ini," katanya.
Baca juga: Gubernur Banten sebut Sekolah Rakyat perjuangkan keadilan sosial
Menurut dia, jumlah siswa untuk SRD sebanyak 50 orang dan SRMP 50 orang serta masing-masing terbagi dua rombongan belajar (rombel).
Sistem Sekolah Rakyat itu dengan model pendidikan berasrama (boarding school) sesuai arahan Kementerian Sosial.
Namun, pihaknya saat ini masih dalam penyeleksian calon siswa dengan melibatkan petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) desa.
"Kami mengutamakan siswa SRD dan SRMP itu dari kalangan keluarga miskin ekstrem dan rentan miskin berdasarkan desil 1 dan 2," katanya.
Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan pelayanan pendidikan gratis bagi anak dari keluarga kurang mampu ekonomi agar memiliki pendidikan yang baik. Sebab, pendidikan yang baik tentu dapat memutus mata rantai kemiskinan, ujarnya.
Program Sekolah Rakyat ini bagian program pemerintah daerah untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dengan pendekatan pendidikan yang terintegrasi.
"Kami meyakini Sekolah Rakyat berdampak positif terhadap kemajuan bangsa Indonesia dan bisa terbebas dari kemiskinan," katanya.
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat di Lebak langsung tinggal di asrama
