Tangerang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Banten siap memberikan pendampingan kepada masyarakat yang melakukan budi daya ikan dalam program ketahanan pangan.
"Bagi warga yang ingin mendapatkan pendampingan, kami siap berikan dalam mendukung ketahanan pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang Jumat
Dia mengatakan, hasil panen oleh masyarakat pun berkontribusi besar dalam mendukung pemberdayaan ekonomi maupun dimanfaatkan sebagai sumber pangan bergizi bagi masyarakat sekitar.
Misalnya saja yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Gawita dari Kelurahan Pajang yang berhasil panen perdana budi daya lele pekarangan (lepek).
Baca juga: DKP Tangerang libatkan BPS ukur lahan pertanian perkirakan masa panen
Dalam memanfaatkan lahan terbatas seluas 10 meter persegi di tengah pemukiman menjadi kolam budi daya air tawar yang produktif.
"KWT Gawita berhasil memanen 350 ekor lele setelah budi daya dalam tiga bulan terakhir. Ini sangat bagus buat kemandirian masyarakat," katanya.
Pihaknya berharap produktivitas budi daya air tawar yang sedang dikembangkan KWT Gawita dapat berkembang lebih pesat, sehingga momentum panen selanjutnya bisa memetik hasil yang lebih banyak lagi
"Pemkot Tangerang berharap panen perdana yang baru saja dilakukan KWT Gawita dapat memotivasi produktivitas komunitas lainnya di berbagai wilayah di Kota Tangerang," katanya.
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, program ketahanan pangan berupa gerakan menanam dengan pembagian bibit cabai serta penebaran ikan konsumsi di sungai menjadi solusi pengendalian inflasi dan mendapatkan apresiasi Kemendagri.
"Berbagai program telah dan terus dijalankan demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: DKP Kota Tangerang gelar pekan steril anabul kendalikan populasi hewan
Beberapa langkah nyata lain yang dilakukan Pemkot Tangerang dalam pengendalian inflasi antara lain menggelar Pasar Murah, bazar murah, serta bazar UMKM di berbagai ajang.
Rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda, Bulog, dan BPS. Sidak pasar dan distributor untuk mencegah penahanan barang serta memantau harga dan stok kebutuhan pokok.
Realisasi Belanja Tak Terduga (BTT) dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi transportasi dari APBD, berupa tarif Rp2.000 untuk angkutan kota milik Pemkot Tangerang dan tarif gratis bagi pelajar.
Kemudian kerja sama pasokan bahan pokok, termasuk dengan daerah penghasil komoditas, Bulog Cabang Tangerang dan BUMD Kota Tangerang. Ada juga kerja sama pengadaan beras dengan perusahaan di Cipinang, Jakarta Timur.
“Kami akan terus berupaya menjaga pasokan bahan pokok, menstabilkan harga, serta memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja sama. Ini bukti nyata kami hadir dan peduli untuk masyarakat, khususnya Kota Tangerang,” katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar lomba higiene sanitasi potong hewan kurban di masjid