Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi dan jalan usaha tani harus menjadi prioritas pembangunan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Diskusi Publik Terfokus, di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Rabu.
“Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Ini sangat relevan dan strategis dalam menjawab tantangan pembangunan sektor pertanian ke depan,” ujar Andra Soni.
Menurutnya, tantangan utama peningkatan produktivitas dan efisiensi pertanian di Banten terletak pada ketersediaan infrastruktur pendukung yang memadai. “Salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan jaringan irigasi yang berfungsi baik dan jalan usaha tani yang memudahkan akses distribusi hasil panen,” katanya pula.
Baca juga: Pemprov Banten tunda pencairan penyertaan modal Rp43 miliar ke PT ABM
Gubernur juga menekankan pentingnya ketersediaan air dan aksesibilitas terhadap pupuk untuk mendukung usaha tani. Ia menyatakan, Pemprov Banten telah menjadikan penguatan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas pembangunan.
“Ini bisa kita capai dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, serta petani,” ujar dia.
Andra Soni menyebutkan bahwa tahun ini Pemprov Banten merencanakan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) sebagai upaya konkret mendukung nilai tukar petani dan mempermudah distribusi hasil panen.
“Saya sangat berharap dukungan dari semua pihak terkait dengan upaya kita memberikan dan menghadirkan pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya warga petani untuk bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang ada,” katanya pula.
Gubernur juga menyebut bahwa sektor pertanian masih memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Banten yang pada triwulan pertama 2025 tumbuh sebesar 5,19 persen secara tahunan.
“Dan salah satu kontributornya, yaitu sektor pertanian,” katanya lagi.
Baca juga: Gubernur Andra Soni usulkan Bojonegara jadi pelabuhan ekspor nasional
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika yang hadir dalam diskusi tersebut, menyampaikan bahwa pembangunan dan revitalisasi jaringan irigasi menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi petani dan intensitas tanam. “Jika jaringan irigasi direvitalisasi dengan baik, ini akan mendongkrak partisipasi masyarakat atau petani. Bahkan dapat mencetak sawah baru,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menjelaskan bahwa program JUT termasuk dalam delapan program unggulan kepala daerah dan pelaksanaannya dirancang secara cermat untuk mendukung ketahanan pangan.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan menambahkan bahwa keberadaan JUT akan berdampak langsung pada efisiensi biaya angkut hasil tani. “Dan semoga ini bisa membantu masyarakat, khususnya bagi para petani,” ujarnya pula.
Baca juga: Trans Banten siap beroperasi, dimulai dari Kota Serang