Serang (ANTARA) - DPRD Kota Serang meminta pemerintah kota (Pemkot) setempat untuk segera membangun sekolah baru karena masih kurangnya fasilitas sarana prasarana gedung sekolah dan ruang sekolah di Kota Serang, Banten.
Anggota DPRD Kota Serang, Edi Santoso, di Serang, Senin, mengatakan kurangnya fasilitas sarana prasarana gedung sekolah dan ruang sekolah tersebut menyebabkan adanya angkatan sekolah yang tidak tertampung di sekolah negeri dan berdampak pada sistem penerimaan murid baru (SPMB).
"Dinas Pendidikan Kota Serang harus memprioritaskan pembangunan sekolah baru dan perbaikan ruang sekolah agar peserta didik mendapatkan sarana terbaik," katanya.
Menurut dia, APBD 2026 seharusnya mengakomodir kepentingan pendidikan, sehingga masyarakat mendapatkan sarana prasarana terbaik untuk menyekolahkan anaknya dari jenjang sekolah tingkat dasar.
Baca juga: Puluhan wali murid Kota Serang lakukan protes sistem domisili
Edi mengatakan angkatan sekolah yang tidak tertampung di sekolah negeri ini juga terjadi pada SMPN 12 Kota Serang, akibatnya sejumlah wali murid melakukan aksi protes karena kebingungan harus daftar ke sekolah mana lagi.
"Kekurangan sekolah ini terjadi di Kota Serang, sementara sekolah yang hanya bisa diakses oleh warga Kelurahan Sayar, Pancur, Kuranji, Karanganyar dan lainnya hanya di SMPN 12, tapi anak-anak ini justru tidak lolos," katanya.
Sehingga hal ini, menurut dia, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkot Serang agar dapat melakukan evaluasi sistem penerimaan siswa baru (SPMB) agar lebih baik lagi.
"Yang penting adalah transparansi pihak sekolah dan sistem yang diperbaiki agar tidak membuat masyarakat protes," katanya.
Mengenai tuntutan para orang tua, Edi menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang.
Pihak sekolah berjanji akan membuka data penerimaan siswa apakah siswa yang diterima merupakan siswa yang sesuai domisili atau tidak.
"Karena memang adanya enam siswa yang diduga datanya tidak sesuai domisili," ucapnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Banten bicara soal memo titipan siswa di Cilegon