Serang (ANTARA) - Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah menilai rangkaian kegiatan retreat sangat penting karena memperluas jejaring dan inspirasi baru.
"Dalam forum kegiatan retreat, banyak sekali ilmu yang didapatkan untuk mengelola daerah secara baik," ujar Zakiyah dalam keterangan yang diterima di Serang, Selasa.
Selain bisa saling mengenal antarkepala daerah, kata dia, juga dapat bertukar informasi mengenai potensi daerah masing-masing, serta harus selalu disiplin dalam menjalani aktivitas keseharian.
Baca juga: 283 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Serang telah miliki akta notaris
Dalam retreat, peserta mendapatkan materi berbobot dari narasumber yang sangat kompeten, antara lain, dari jajaran menteri Kabinet Merah Putih. Narasumber membahas mengenai kewajiban, larangan, dan sanksi bagi kepala daerah.
Selain itu, juga pembahasan mengenai Astacita dan tantangan mewujudkan ketahanan nasional, mewujudkan kepemimpinan yang kolaboratif, inovatif, dan inklusif berbasis nilai-nilai kebangsaan.
Materi lainnya, lanjut dia, mengenai sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional dan daerah dalam mendukung kebijakan nasional dalam RPJMN 2025—2029, kebijakan pemerintah dalam menciptakan swasembada, aksi bangun desa dan bangun Indonesia, serta materi-materi berbobot lainnya.
Baca juga: Bupati Serang lanjutkan pembangunan Masjid Terapung di Anyer
Zakiyah berpendapat bahwa retreat punya atmosfer unik karena interaksi antarkepala daerah tetap cair dan penuh kebersamaan meski dalam suasana normal.
Ia juga menilai fasilitas dan lokasi retreat sangat representatif dengan hawa sejuk dan fasilitas lengkap.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa forum ini sebagai ruang interaksi informal antarpemimpin daerah se-Indonesia.
Mendagri menegaskan bahwa retreat merupakan kesempatan emas yang mempertemukan kepala daerah dalam suasana cair dan intensif dalam sebuah kegiatan yang sangat positif.
Baca juga: Bantu masyarakat, Pemkab Serang gelar operasi pasar minyak goreng
"Forum ini salah satu menjadi ajang membangun jaringan kuat antarkepala daerah dalam suasana akrab. Retreat bisa menyamakan persepsi dan memperkuat nasionalisme," ujarnya.
Retreat gelombang kedua ini digelar sejak 22 hingga 26 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh kepala daerah dari berbagai wilayah Indonesia dengan tujuan mempererat jaringan dan menyatukan visi dalam membangun bangsa.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Pemkab Pandeglang salurkan benih unggul