Tangerang (ANTARA) - Sebanyak 50 pekerja konstruksi mengikuti uji sertifikasi kompetensi kerja di bidang pekerjaan jalan sebagai bentuk pengakuan profesional atas dedikasi para pekerja.
Wakil Wali Kota Tangerang Maryono, di Tangerang, Banten, Rabu, mengatakan sertifikasi kompetensi ini merupakan bagian dari program nasional yang konsisten dijalankan oleh Pemkot Tangerang.
“Kami ingin para pekerja konstruksi, khususnya di bidang pekerjaan jalan, memiliki sertifikat yang diakui secara nasional. Ini penting untuk menunjang karir mereka di tengah dunia kerja yang semakin kompetitif,” kata Maryono saat kegiatan uji sertifikasi kompetensi.
Baca juga: 28 ribu pekerja rentan di Kota Serang diikutkan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tangerang tersebut, Maryono juga menekankan pentingnya semangat pengabdian dalam setiap profesi, termasuk konstruksi.
“Jalani dengan cinta apa pun pekerjaan kita. Tuhan melihat, pimpinan melihat, dan pada akhirnya masyarakat yang akan menikmati hasilnya,” ujar dia.
Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tangerang Decky P mengatakan bahwa dengan adanya sertifikasi ini, para pekerja diharapkan mampu mengakses peluang kerja yang lebih luas, serta berperan sebagai tenaga ahli maupun narasumber dalam kegiatan profesional lainnya.
Pemkot Tangerang juga terus mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi melalui sinergi berbagai pihak, seperti Disperkimtan, Dinas PUPR, Dinas Ketenagakerjaan, dan lembaga sertifikasi profesi seperti Astekindo.
“Kegiatan ini harus menjadi program yang berkelanjutan, bukan sekadar seremoni. Tujuannya adalah membentuk SDM yang unggul, terstandar, dan profesional,” katanya.
Baca juga: Legislator Banten dorong raperda jaminan sosial bagi pekerja rentan