Lebak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten mengoptimalkan kegiatan investigasi secara aktif untuk memutus mata rantai penularan kasus tuberkulosis (TBC).
"Kalau diagnosa positif TBC maka petugas puskesmas melakukan kegiatan investigasi kontak," kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (P3M), Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Rahmat di Lebak, Rabu.
Kegiatan investigasi kontak secara aktif untuk memutus mata rantai penularan TBC di Kabupaten Lebak untuk penemuan kasus TBC sejak dini.
Bila hasil pemeriksaan diagnosa positif TBC, petugas puskesmas melakukan kegiatan investigasi dengan keluarga yang kontak dengan penderita.
Baca juga: Kota Tangerang dijadikan daerah percontohan penanganan TBC
Begitu juga yang kontak erat dengan penderita TBC, baik tetangga maupun teman kerja, maka dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas dengan satu kasus indeks delapan orang yang terduga TBC dilakukan pemeriksaan.
Untuk memastikan apakah delapan orang yang kontak itu terkena penyakit TBC atau tidak, namun kalau hasil diagnosa TBC, maka diambil sputum (dahak) untuk dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Jika mereka positif TBC, maka diobati penyakit TBC-nya, bila mereka tidak positif TBC, dilakukan terapi pencegahan TBC.
"Kita memaksimalkan penemuan sejak dini untuk memutus mata rantai TBC dan perlindungan terhadap keluarga yang kontak erat dengan terapi pencegahan TBC," katanya.
Baca juga: Masyarakat diajak tidak malu periksa gejala TBC ke puskesmas
Menurut dia, TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan dapat menular melalui percikan ludah/air liur ke orang sekitar, seperti batuk, bersin atau saat berbicara dengan orang lain.
Gejala dan tanda seseorang menderita TBC, yaitu gejala pernapasan, batuk lebih dari 14 hari dan beberapa gejala di luar pernapasan, yakni keringat malam, demam, lemas, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.
"TBC dapat disembuhkan asalkan bisa terdeteksi secara dini dan penderita TB melakukan pengobatan rutin selama 6 bulan tanpa putus.
Pasien TBC di Kabupaten Lebak dari Januari hingga April 2025, tercatat 2.301 orang dan 32 orang dilaporkan meninggal dunia.
Baca juga: Kasus positif TBC di Lebak 2.301 orang 32 meninggal