Serang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat sebanyak 90 rumah, kantor desa, hingga sekolah terendam banjir usai diguyur hujan lebat pada Selasa (17/6) malam.
Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kabupaten Serang, Rabu, banjir terjadi di dua Kecamatan yakni Kecamatan Baros tepatnya di Kampung Pulo Kiong, Desa Baros yang mengakibatkan 23 rumah, 14 kios, hingga kantor kepala desa terendam banjir.
Selanjutnya di Kecamatan Pulo Ampel, di Kampung Gunung Butak dan Kampung Buah Gede, Desa Banyuwangi, serta Kampung Sumurwuluh, Desa Margasari, ada 67 rumah, satu musala, dan Sekolah MTS Al-Jauharotunnaqiah, teredam banjir.
Baca juga: Cegah banjir, Pemkot Serang percepat normalisasi Sungai Padek
Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Serang Joni Effendi, di Serang, Rabu, mengatakan pihaknya menerima informasi pada Selasa (17/6) pukul 23.00 WIB dan segera memberangkatkan personel untuk melakukan validasi data serta penanganan warga terdampak banjir.
"Banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul di Pulo Ampel serta kondisi drainase yang sempit, sehingga air meluap ke permukiman warga," ujarnya.
Untuk tinggi muka air mulai dari 40 sampai 50 cm kini mulai berangsur surut, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Masyarakat masih memilih bertahan di rumah masing-masing.
Untuk mengantisipasi bencana serupa pada masa mendatang, Joni mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi mandiri, seperti memetakan potensi bencana di wilayahnya, menyimpan nomor darurat, dan menjaga lingkungan terutama saluran air dan resapan.
“Musim hujan adalah hal yang rutin terjadi. Yang penting adalah kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya.
Baca juga: 3.000 hektar sawah di Serang alih fungsi jadi lahan industri hingga perumahan