Serang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Provinsi Banten, mempercepat normalisasi Sungai Padek untuk mencegah terjadinya banjir karena mengalami penyumbatan akibat sedimentasi, sampah, dan bangunan liar.
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, di Serang, Selasa mengatakan, percepatan penanganan normalisasi ini untuk mencegah banjir yang dapat meluas hingga ke wilayah persawahan sehingga berpotensi mengganggu program ketahanan pangan.
"Kalau sungai Padek ini tidak segera dinormalisasi, air bisa meluap ke lahan persawahan dan tentu ini akan mengganggu program ketahanan pangan," ujarnya.
Sehingga tahap perencanaan tengah disusun dan pekerjaan ditargetkan mulai berjalan pada minggu depan. Yang diharapkan dapat memperlancar aliran air untuk mengurangi risiko banjir.
"Untuk detail teknis proyeknya masih dalam proses kajian di Dinas PUPR, kita targetkan pekerjaannya mulai di minggu depan," katanya.
Baca juga: Normalisasi Sungai Cibanten Serang terhambat bangunan liar
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), Herliansyah, mengatakan telah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan Pemkot Serang untuk mengembalikan fungsi sungai Padek sesuai kapasitas air sebagai pembuang irigasi dari sungai Ciujung.
"Kalau bicara sistem kita harapannya normalisasi itu dari hulu ke hilir. Karena normalisasi ini bagian dari pemeliharaan sungai," katanya.
Ia menyampaikan saat musim hujan sering terjadi limpasan air, yang mengindikasikan pendangkalan sungai. Serta keberadaan bangunan liar (Bangli) dan tumpukan sampah yang juga memperparah kondisi sungai Padek.
"Untuk pengendalian banjir dan sistem irigasi ada dua lokasi yakni di sungai Padek dan kali Cibanten. Dan banyaknya bangunan liar ini juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk kembali ditata sebelum normalisasi sungai," katanya.
Baca juga: Pemkot Serang matangkan program penataan kabel udara di sejumlah jalan