Lebak (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak, Banten, meningkatkan produksi ternak kerbau melalui penerapan rekayasa teknologi penyuntikan inseminasi buatan (IB).
"Kami berharap dengan teknologi IB dapat meningkatkan reproduksi populasi ternak kerbau milik masyarakat," kata Kepala Kepala Bidang Produksi Disnakeswan Kabupaten Lebak Irvan Pramerta dalam keterangan di Lebak, Senin (16/6).
Populasi ternak kerbau di Kabupaten Lebak sempat meraih peringkat lima besar di Indonesia pada tahun 2010 tercatat 33.460 ekor setelah Provinsi Aceh.
Namun, saat ini populasi kerbau berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024 sebanyak 5.000 ekor.
Baca juga: Pemkab Lebak minta warga kembangkan peternakan kerbau
Dijelaskan pula bahwa penurunan populasi ternak kerbau tersebut yang dominan akibat alih fungsi lahan, penjualan, pemotongan, dan kasus pencurian.
Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki peternakan kerbau jika mengalami birahi agar cepat bunting, bisa melakukan rekayasa teknologi reproduksi IB secara gratis.
"Kami minta tenaga penyuluh di unit pelaksana teknis (UPT) kecamatan agar mendatangi peternak kerbau untuk dilakukan rekayasa penyuntikan IB," kata alumnus Fakultas Peternakan Undip Semarang, Jawa Tengah.
Menurut dia, pemerintah daerah mendorong produksi populasi peternakan kerbau milik masyarakat dapat meningkat.
Saat ini, kata Irvan, permintaan kerbau hidup cukup tinggi, terutama pada Iduladha dan Idulfitri, sehingga peluang usaha budi daya hewan besar bisa menjadi andalan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Tingkatkan populasi kerbau, Pemkab Lebak optimalkan IB
Kebanyakan peternak kerbau milik masyarakat, kata dia, mengembangkan jenis kerbau lumpur dengan berat kapasitas 300—600 kilogram.
Harga kerbau itu berkisar mulai Rp17 juta hingga Rp32 juta per ekor dengan usia sekitar 2,5 tahun.
"Kami berharap peternak kerbau ke depannya menjadi andalan ekonomi masyarakat dan memenuhi ketersediaan daging kerbau," katanya.
Maman (55), peternak warga Curugbitung Kabupaten Lebak, menyambut positif adanya pelayanan penyuntikan teknologi IB untuk meningkatkan populasi ternak kerbau.
Saat ini, dia setiap hari melepas kerbau di kawasan areal persawahan yang belum ditanami juga tanah lapang untuk mendapatkan hijau yang melimpah.
"Kami sekarang memiliki 12 ekor kerbau dan bisa menjual 2 ekor per tahun dengan pendapatan Rp60 juta/tahun," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak genjot pengembangan bibit kerbau unggul