Lebak (ANTARA) - Tokoh pendidikan Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengatakan KH Mas Abdurrahman pendiri organisasi massa (ormas) pendidikan Islam Mathla'ul Anwar yang berpusat di Menes Kabupaten Pandeglang, Banten, layak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
"Kita berharap semua elemen masyarakat, termasuk tokoh politikus, ulama, cendikia, akademisi dan kepala daerah agar pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional terhadap pendiri Mathla'ul Anwar KH Mas Abdurrahman," kata Pimpinan Pondok Pesantren di Kalanganyar Kabupaten Lebak, Senin.
KH Mas Abdurrahman bin KH Mas Jamal yang lahir 1875 di Kampung Janaka Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dan meninggal 16 Agustus 1944 sebagai pendiri organisasi massa (ormas ) Islam yang terbesar di Indonesia setelah Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Baca juga: KH Mas Abdurrahman diusulkan ICMI Lebak jadi Pahlawan Nasional
Sosok KH Mas Abdurrahman telah membangun lembaga pendidikan Islam MA untuk memerangi kebodohan dan perjuangan untuk meraih kemerdekaan dari tangan Belanda.
Masyarakat Menes yang memiliki pendidikan agama Islam bergerak melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda begitu tinggi dan di antaranya ulama dan pejuang gugur sebagai suhada.
Dengan demikian, perjuangan KH Mas Abdurrahman yang mendirikan MA tahun 1916 hingga kini eksis untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.
Lembaga pendidikan MA kini berkembang, selain di Provinsi Banten juga di provinsi lain di Tanah Air.
Bahkan, MA mendirikan Perguruan Tinggi Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA) pada 2001 yang terletak di bagian barat Kota Pandeglang, Cikaliung, Banten.
"Kami memastikan ribuan alumni UNMA itu memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan dan kesejahteraan bangsa," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak.
Baca juga: Bupati Pandeglang yakin KH Mas Abdurrahman jadi Pahlawan Nasional
Menurut dia, KH Mas Abdurrahman sebagai anak bangsa yang berjuang untuk meraih Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat layak untuk mendapatkan penghargaan Pahlawan Nasional.
Selain itu juga KH Mas Abdurrahman sebagai penulis produktif dengan menulis delapan buku keislaman yang kini diajarkan di Mathla’ul Anwar dan di menjadi referensi di pondok pesantren di Indonesia.
Selain itu sudah banyak kajian akademis, dari skripsi, tesis, disertasi hingga jurnal ilmiah yang membahas tentang kiprah KH Mas Abdurrahman selaku tokoh pendidikan dan pejuang kemerdekaan.
"Kami optimistis KH Mas Abdurrahman mendapatkan penghargaan Pahlawan Nasional atas jasa perjuangan beliau," kata KH Ahmad Hudori mantan Dosen Mata Kuliah Pendidikan Islam di Universitas Latansa Mashiro (Unilam) Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca juga: Aktivis Jatim dukung KH Mas Abdurrahman jadi pahlawan nasional