Tangerang Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, kembali melakukan kajian ulang terkait proyek perluasan Moda Raya Terpadu (MRT) di wilayahnya tersebut.
Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan di Tangerang, Sabtu mengatakan bahwa pengkajian ulang proyek moda raya dilakukan pada rencana trase MRT yang akan memastikan rute terbaik yang akan dilalui.
"Saat ini kita dan Pemprov DKI sudah melakukan kajian ulang. Karena kajian yang lama memang tidak sesuai dengan kondisi sekarang, sudah dilakukan visibilitas study lagi di tahun ini. Mudah-mudahan setelah visibilitas studi itu keluar, trase mana yang cocok untuk dibangun," kata Pilar.
Baca juga: Andra Soni bertemu Pramono Anung bahas soal banjir, sampah hingga MRT
Ia menuturkan, sampai saat ini pihaknya belum menghitung secara detail terkait anggaran untuk merealisasikan MRT di wilayahnya.
Namun, dalam hal ini untuk jarak yang akan ditempuh MRT di wilayah Tangsel diperkirakan sepanjang 16 kilometer.
"Kalau secara hitungan detailnya belum. Tapi kemarin itu jaraknya sekitar 16 kilometer dengan per kilometer menghabiskan dana sekitar Rp200 miliar," katanya.
Dia mengungkapkan, nilai anggaran sebesar ratusan miliar itu dikeluarkan di tiap jarak per kilometernya hanya untuk membangun trek jembatan MRT.
Baca juga: Sachrudin dukung perluasan Jaklingko hingga Kota Tangerang
Kendati begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan swasta terkait pembebasan lahan yang akan digunakan proyek MRT itu.
"Hal tersebut, tergantung dari perhitungan visibilitas study yang akan dikaji ulang. Nanti skemanya ada dengan pihak swasta, misalkan kalau lewat utara Bintaro skemanya apakah memberikan hibah lahan atau juga dengan BSD," ujarnya.
"Nanti kita bicarakan tergantung hitungan visibilitas studinya itu. Kalau misal Provinsi Banten atau Pemkot Tangsel harus ada yang dilewati jalur itu melalui aset daerah, bisa juga median jalan dan sebagainya," tambahnya.
Saat ini terdapat dua trase berdasarkan kajian untuk dilalui MRT, yakni jalur selatan dan utara. Di mana jalur selatan melalui Pondok Cabe, dan utara melawati Pondok Aren dan Bintaro.
"Ini mereka yang menghitung, karena skema investasi atau bisnis ya harus tepat. (Jalur yang tepat dilalui) Belum tahu, karena itu kembali lagi kepada hitungan bisnis dari pada PT MRT Jakarta sebagai BUMD DKI," kata dia.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Pemkot Tangsel siagakan tiga rumah sakit
Pemkot Tangerang Selatan kaji kembali soal perluasan MRT
Sabtu, 14 Juni 2025 12:22 WIB

Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan. (ANTARA/Azmi)